Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas Emas Bakal Melambung, China Berpotensi Lanjutkan Belanja Emas

Awas Emas Bakal Melambung, China Berpotensi Lanjutkan Belanja Emas Kredit Foto: Reuters/Leonhard Foeger
Warta Ekonomi, Jakarta -

China terus melanjutkan pembelian emas untuk menambah cadangan dari Desember sampai September. Negera yang sedang berseteru dengan Amerika Serikat ini menambahkan hampir 100 ton emas ke cadangan yang dimilikinya sejak Desember lalu. 

Menurut informasi yang dilansir Bloomberg, China sudah relatif lama tidak menambah jumlah cadangan emasnya. Pembaruan pertama dalam enam tahun terakhir adalah ketika bank sentral mengumumkan kenaikan 57% dalam cadangan menjadi 53,3 juta ons pada pertengahan 2015.

Emas sedang dalam posisi yang sangat tinggi harganya. Menurut Australia & Selandia Baru Banking Group Ltd yang dilansir Bloomberg pada 9 September lalu, Bullion mendekati level tertinggi dalam 6 tahun terakhir. Penyebabnya bank-bank sentral termasuk Federal Reserve memangkas suku bunganya sebagai tanda-tanda kemunduran yang meningkat di tengah perang perdagangan AS-China.

Baca Juga: Harga Emas Santuy Bertengger di Harga Rp700 Ribu, Ternyata Ini Penyebabnya

Pembelian emas yang dilakukan bank sentral menjadi salah satu kunci yang melambungkan harga ketika otoritas dari Cina ke Rusia mengakumulasi sejumlah besar emas untuk membantu diversifikasi cadangan mereka. Prediksinya, aksi beli tersebut kemungkinan akan bertahan pada tahun-tahun mendatang.

Adanya perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dengan China ataupun sanksi seperti yang dikenakan kepada Rusia dan negara lain mendorong bank-bank sentral untuk melakukan diversifikasi. Emas juga masih menjadi salah satu instrumen yang masih kokoh untuk lindung nilai di tengah kondisi global yang masih gonjang ganjing ekonomi dan politiknya. 

Seperti yang dilansir Bloomberg, ekonom dari National Australia Bank Ltd, John Sharma mengatakan, emas memberikan lindung nilai yang ideal, maka dari itu akan dicari oleh bank-bank sentral secara global. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: