Perusahaan Minyak Arab Saudi Terbakar Usai Diserang Drone Tak Dikenal
Sebuah serangan pesawat tak berawak (drone) menyerang dua pabrik Aramco di provinsi Abqaiq dan Khura, Arab Saudi, Sabtu (14/9/2019). Serangan kepada aset perusahaan minyak negara itu memicu kebakaran besar.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, kebakaran telah dikendalikan perusahaan. Tetapi, kementerian tersebut tidak mengidentifikasi asal-usul kedua drone penyerang.
Sampai saat ini, tidak diketahui target serangan dan tingkat kerusakan. Aramco sendiri belum bersedia menanggapi permintaan komentar. Abqaiq, 60 km (37 mil) sebelah barat daya Dhahran, Arab Saudi, terdapat pabrik pemrosesan minyak terbesar di dunia. Sedangkan Khurais, 190 km di wilayah barat daya negara tersebut, memiliki ladang minyak terbesar kedua di Saudi.
Baca Juga: Aniaya Tukang Ledeng di Paris, Putri Arab Saudi Dijatuhi Hukuman Penjara
Ketegangan memanas di kawasan itu usai serangan pada Juni dan Juli terhadap kapal tanker minyak di perairan Teluk Persia atau juga dikenal sebagai Teluk Arab. Riyadh dan Washington menuduh Iran sebagai pelakunya. Namun, Teheran membantah tuduhan tersebut.
Kelompok pemberontak Houthi Yaman, yang dikenal pro-Iran, melancarkan serangan di perbatasan Saudi-Yaman dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan lalu, serangan drone menghantam ladang minyak Shaybah. Pada bulan Mei, dua stasiun pompa minyak di wilayah itu juga diserang.
Beberapa serangan hari ini membuat kebakaran, namun tidak mengganggu produksi minyak Arab Saudi. Pasukan keamanan Arab Saudi pernah menggagalkan serangan al-Qaeda terhadap situs Abqaiq pada 2006.
Aramco tengah bersiap-siap untuk float saham pada awal tahun ini sebagai bagian dari upaya untuk mendiversifikasi ekonomi pengekspor minyak top dunia itu menjauh dari minyak mentah. Aramco sudah mempekerjakan sembilan bank sebagai koordinator global bersama untuk memimpin IPO (initial public offering) dan telah bertemu para bankir minggu ini di Dubai untuk mempercepat rencana pencatatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: