Harga minyak bumi acuan WTI dan Brent mengalami kenaikan sebesar 10% akibat serangan yang dilakukan kelompok Houthi Yaman terhadap kilang minyak Aramco di Saudi Arabia. Serangan ini mengakibatkan Aramco kehilangan daya produksi sebesar 5,7 juta barel per hari ini atau sekitar 5 persen dari suplai minyak bumi global.
Pada pagi Senin 16 September 2019 pukul 09.30 WIB, berdasarkan data Bloomberg, harga acuan WTI diperdagangkan pada posisi 60,04 USD/barel atau meningkat sebesar 9,46 persen dibandingkan Jumat 13 September 2019 yang ditutup pada posisi 54,85 USD/barel. Sedangkan untuk minyak bumi acuan Brent, diperdagangkan pada posisi 66,62 USD/barel atau meningkat sebesar 10,63% dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada pada level 60,22 USD/barel.
Baca Juga: Luar Biasa, Saudi Aramco Cetak Laba Bersih Rp1.576 Triliun
Sebelumnya pada pembukaan pagi ini, harga acuan Brent sempat menyentuh level tertinggi untuk 4 bulan terakhir, yakni pada level 71,95 USD/barel sedangkan untuk acuan WTI sempat menyentuh level 63,34 USD/barel. Kondisi tersebut dapat diredam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyetujui pelepasan cadangan minyak Amerika Serikat (US Strategic Petroleum Reserve) jika dibutuhkan untuk menstabilkan suplai global.
Pihak Aramco sendiri menyebutkan bahwa untuk mengembalikan proses produksi diperlukan waktu dalam hitungan minggu, meskipun tidak disebutkan secara pasti berapa minggu yang diperlukan. Sementara untuk memastikan ekspor minyak bumi minggu ini tetap berjalan dengan normal, Kerajaan Arab Saudi memutuskan untuk menggunakan cadangan minyak buminya yang tersimpan dari fasilitas penyimpanan yang mereka miliki.
Baca Juga: Dituduh Serang Fasilitas Minyak Saudi, Iran: AS Lakukan Kebohongan Publik
Donald Trump juga menyatakan bahwa Amerika Serikat berada dalam posisi siaga dalam menyikapi serangan terhadap fasilitas kilang minyak Arab Saudi. Perlu diketahui bahwa kepentingan Amerika SerikatĀ terkait minyak bumi di Arab Saudi sangatlah besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: