Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dituduh Jadi Biang Kerok Kabut Asap, Ini Respons PM Mahathir Mohamad

Dituduh Jadi Biang Kerok Kabut Asap, Ini Respons PM Mahathir Mohamad Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad memberikan respons soal tudingan yang menyatakan bahwa perusahaan Malaysia adalah biang kerok di balik kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra.

"Kami akan melihat buktinya, karena mereka (Indonesia) mengklaim bahwa ini berasal dari Malaysia, jadi kami harus memverifikasi apakah itu berasal dari Malaysia atau tidak," kata pemimpin yang dijuluki DR M tersebut.

Mahathir mengakui bahwa sebenarnya dirinya belum menulis surat kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) terkait bencana kabut asap yang menyelimuti Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Indonesia, Beberapa Titik di Malaysia Tertutup Asap Tebal

"Saya belum menulis apa-apa," katanya, seperti dikutipĀ The Star, Minggu (15/9/2019).

Rencana jangka panjang untuk menanggulangi kabut asap telah dirancang pemimpin berusia 94 tahun itu. Namun, Mahathir menekankan bahwa perlu adanya kerja sama dengan Negara lain termasuk Indonesia.

"Ini membutuhkan kerja sama negara-negara lain, jadi sampai kita mendapatkan kerja sama itu, tidak mungkin bagi kita untuk memiliki rencana nyata," ujarnya. "Indonesia, dan negara lain, mungkin," imbuh dia merinci negara yang ingin dia ajak kerja sama.

Mulanya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya Bakar telah mengumpulkan bukti lima perusahaan asing yang punya peran dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia.Di dalamnya tercatat ada perusahaan milik Malaysia dan Singapura. Kini, lahan perusahaan asing tersebut sudah disegel untuk penyelidikan.

Baca Juga: Soal Kabut Asap, Istana Bilang: Itu Datangnya dari Allah

"PT Hutan Ketapang Industri (milik) Singapura di Ketapang, PT Sime Indo Agro (milik) Malaysia di Sanggau, PT Sukses Karya Sawit (milik) Malaysia di Ketapang, dan PT Rafi Kamajaya Abadi (milik Malaysia) di Melawi, ini yang disegel," kata Menteri Siti pada pekan lalu.

Beberapa perusahaan Malaysia yang beroperasi di Indonesia itu merupakan anak perusahaan dari Sime Darby Malaysia, IOI Corporation, Kuala Lumpur Kepong Berhad ( KLK), dan TDM Berhad.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: