Lavrov Ingatkan Penyelidikan Kasus Serangan Kilang Minyak Saudi Harus Independen
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, ada kebutuhan untuk penyelidikan yang tidak memihak terhadap serangan kilang minyak Arab Saudi. Dia menyebut, penyelidikan yang tidak independen hanya akan memperburuk situasi.
"Anda telah menyebutkan perlunya penyelidikan menyeluruh dan tidak memihak (atas serangan kilang minyak Saudi)," kata Lavrov dalam konferensi pers di Moskow, seperti dilansir TASS pada Kamis (19/9/2019).
Lavrov dengan tegas mengingatkan kepada para penyelidik agar tidak memihak pada siapa pun. Sebab, lanjut dia, hal semacam itu tidak akan membantu menyelesaikan sebuah masalah.
Baca Juga: Sistem Pertahanan Buatan AS Tak Mampu Halangi Serangan di Arab Saudi, Kalah dari Rusia?
"Sejauh yang saya mengerti, upaya sedang dilakukan dalam hal ini. Penting untuk memastikan bahwa prosesnya tidak memihak, karena tuduhan yang tidak berdasar tidak akan membantu masalah, mereka hanya meningkatkan ketegangan yang sudah ada di wilayah ini," sambungnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan, pakar dari organisasi internasional itu telah berangkat ke Saudi, untuk menyelidiki serangan kilang minyak.
Guterres mengatakan bahwa para ahli dikirim di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar.
Sekjen PBB diperlukan untuk melaporkan setiap enam bulan tentang implementasi dari perjanjian nuklir, yang mencakup pembatasan transfer terkait senjata ke dan dari Iran.
Baca Juga: Pascaserangan Kilang Minyak Saudi, Rusia Khawatirkan Timur Tengah
Guterres sekali lagi mengutuk serangan pada hari Sabtu lalu dan menyebutnya sebagai peningkatan dramatis di Teluk yang harus dihentikan.
"Kami benar-benar perlu menciptakan kondisi untuk menghindari konfrontasi besar di Teluk. Seperti yang telah kita lihat dengan dampak langsung pada pasar minyak, jika akan ada konfrontasi besar di Teluk, itu akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi kawasan dan global," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: