Dia menambahkan, kedua negara perlu melakukan langkah-langkah yang dapat mempercepat peningkatan kerja sama perdagangan.
"Kedua negara perlu mengintensifkan pemanfaatan Asean-China Free Trade Agreement. Selain itu, kita perlu menghapuskan seluruh hambatan dan biaya perdagangan dan investasi yang memberatkan serta mengadakan lebih banyak pertemuan dan forum bisnis bilateral maupun regional," ungkap Enggar.
Dalam rangka merealisasikan bisnis dan investasi di Indonesia, Mendag mengundang para pelaku bisnis Tiongkok untuk menghadiri Trade Expo Indonesia ke-34 yang akan diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibiton (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang pada 16—20 Oktober 2019.
Asal tahu saja, total perdagangan Indonesia-Tiongkok 2018 mencapai US$72,6 miliar tumbuh 23% dari tahun sebelumnya. Sedangkan, total perdagangan Indonesia-Tiongkok periode Januari-Juli 2019 sebesar US$39,69 miliar.
Baca Juga: Indonesia Bawa Produk Sawit Hulu hingga Hilir ke China-Asean Expo
Tren ekspor Indonesia ke Tiongkok 2014-2018 meningkat 13,8%. Ekspor pada Januari-Juli 2019 tercatat sebesar US$14,78 miliar, sedangkan, impor pada periode yang sama tercatat sebesar US$24,9 miliar.
Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Indonesia ke-1 di dunia. Sedangkan, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar Tiongkok ke-15 di dunia.
Produk ekspor Indonesia ke Tiongkok pada Januari-Juli 2019 adalah lignite, minyak sawit, batu bara, pulp kayu kimia, dan feronikel. Sementara produk impor Indonesia dari Tiongkok pada periode tersebut adalah alat komunikasi, alat elektronik, bawang putih, mesin penyaringan, serta elevator, dan conveyor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: