“Kami telah mendengarkan dengan penuh kejutan pernyataan Australia atas nama sekelompok negara. Di dalamnya, ada banyak kesalahan dan informasi yang menyesatkan terhadap negara saya. Kerajaan melanjutkan kebijakan reformasinya sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran Islamnya, terutama yang berkaitan dengan hak-hak perempuan," paparnya, dikutip news.com.au, Jumat (27/9/2019).
Awal pekan ini, Australia memimpin koalisi sejumlah negara yang mengecam Arab Saudi atas serangkaian pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Mansfield menyampaikan pernyataan atas nama 24 negara yang menyatakan keprihatinan yang mendalam atas situasi hak asasi manusia di Arab Saudi.
Baca Juga: Selandia Baru Pernah Dihuni Penguin Sebesar Manusia
“Aktor-aktor masyarakat sipil di Arab Saudi masih menghadapi penganiayaan dan intimidasi. Pembela hak asasi manusia, aktivis hak-hak perempuan, jurnalis dan pembangkang tetap dalam penahanan atau di bawah ancaman," katanya.
"Kami prihatin dengan laporan penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, penghilangan paksa, pengadilan yang tidak adil dan pelecehan terhadap individu yang terlibat dalam mempromosikan dan membela hak asasi manusia, keluarga dan kolega mereka," ujarnya.
Alwasil mengatakan pidato Mansfield menyesatkan.
Australia sendiri merupakan negara yang menjual senjata kepada Arab Saudi dan merupakan bagian dari misi baru yang dipimpin AS di Selat Hormuz yang bertujuan untuk mengekang tindakan Iran di Telu Persia.
Sebuah laporan PBB yang dirilis awal bulan ini memperingatkan bahwa negara-negara yang mempersenjatai militer Arab Saudi, termasuk Australia, bisa bersalah atas kejahatan perang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto