Yayasan Pendidikan Madania Indonesia (YPMI) menggelar pelatihan kreatif guna menumbuhkan toleransi di lembaga pendidikan. Forum Peace Initiative yang berlangsung sejak Rabu hingga Sabtu (25-28/9/2019) di Wisma 3 Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang Selatan ini melibatkan tak kurang dari 30 guru agama asal sejumlah sekolah di wilayah Tangsel, mewakili enam agama resmi Indonesia.
Dalam acara yang mendapat dukungan Yayasan Muslim Sinar Mas (YMSM) ini, mereka berkumpul, berbagi pengalaman, pemahaman, serta ide dalam keyakinan agamanya masing-masing, yang dikemas menjadi action plan pendidikan dengan mengedepankan penghormatan terhadap sesama, toleransi, dan kerja sama para siswa bersama pendidiknya.
Ketua Dewan Pembina YMSM, Jenderal Polisi (Purn) Badrodin Haiti hadir membuka kegiatan, Jumat (27/9/2019). Kapolri periode 2014-2015 tersebut menekankan pentingnya upaya merangkul guru-guru agama dalam upaya menyuburkan toleransi di Indonesia.
Baca Juga: Calon Rektor UI Klaim Punya Obat Jitu Basmi Intoleransi
"Guru-guru agama yang bersentuhan langsung dan intensif dengan para siswa, punya peran besar dalam menentukan masa depan toleransi dan kedamaian bangsa ini," ujarnya kepada para peserta.
Forum berupaya merespons temuan mengkhawatirkan dari survei berskala nasional yang digelar Pusat Penelitian Islam dan Masyarakat (PPIM). Dari survei tersebut diketahui 56,9 % guru di Indonesia punya opini intoleran terhadap kelompok agama lain. Dalam forum ini, Prof Jamhari Makruf yang mewakili PPIM mempresentasikan ulang hasil penelitian tersebut.
Senada dengan Badrodin, Pembina YMSM, Darmono berpesan agar para peserta menjadikan forum ini sebagai titik awal mengembangkan kultur toleransi di lingkungan sekolahnya masing-masing.
Sementara itu, pendiri Yayasan Madania Prof Komaruddin Hidayat mengilustrasikan tentang perbedaan seluk-beluk berbagai agama. Ia mengatakan, "Ada agama yang kaya dengan simbolisasi, tapi agama lain kaya dengan ikon-ikon. Masing-masing punya keunikannya sendiri." Tapi secara esensial setiap agama memiliki tujuan dan perintah mulia yang tidak berbeda jauh satu sama lain.
"Intervensi sosial kepada para guru agama yang dilakukan YPMI ini sejalan dengan visi kami; keberagaman yang disikapi dengan keterbukaan, kesetaraan, toleransi serta kepedulian adalah energi yang sangat bernilai," ujar Ketua YMSM, Dhony Rahajoe.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: