Forum ini juga menghadirkan aktivis toleransi beragama dari komunitas Gusdurian, Dewi Praswida yang beberapa waktu lalu menyedot perhatian masyarakat ketika diundang oleh Paus Fransiscus di Vatikan, Roma karena upayanya menumbuhkan toleransi beragama.
Dewi mencontohkan acara buka puasa bersama pemeluk agama lain yang rutin diselenggarakan Sinta Nuriyah Wahid saban bulan Puasa. Beberapa kelompok intoleran sering menentang dan menghalangi acara yang digagas istri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, tapi hal itu mesti diupayakan untuk mentradisikan dialog antarumat beragama.
Hari kedua, acara dibuka oleh paparan Staf Khusus Presiden bidang Keagamaan Internasional, Siti Ruhaini Dzuhayatin. Akademisi dan aktivis HAM ini membagikan pengalamannya berinteraksi dengan keunikan komunitas berbagai agama di seluruh dunia.
Baca Juga: Jokowi: Saya Tak Memberikan Toleransi pada Siapapun yang Mengganggu Demokrasi
Ia mengatakan pentingnya pengalaman keberagaman dan toleransi dibawa ke keluarga masing-masing, terutama dalam proses mendidik anak. "Kita biasakan untuk diskusi secara terbuka untuk menghadapi berbagai pertanyaan yang disampaikan anak-anak kita sendiri."
"Forum ini mungkin terlihat kecil. Tapi upaya permulaan ini sangat penting. Kita tak bisa menunggu orang lain dan mesti melakukannya sendiri," kata Sadrah Prihatini, inisiator forum Peace Intiative. Harapannya, acara semacam ini bisa diselenggarakan juga di tempat-tempat lain di Indonesia.
Pemuncak forum Peace Initiative adalah sesi 'Bagaimana Seni Berperan dalam Inisiatif Perdamaian' yang menampilkan musisi sekaligus penggagas gerakan Suara Damai dari Timur untuk Indonesia, Glenn Fredly.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: