Pompeo kemudian terlibat dalam pertemuan bersama Perancis, Jerman, Arab Saudi, Yordania dan Mesir, yang mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama, "Penggunaan senjata kimia apa pun di Suriah tidak akan ditoleransi."
Empat orang terluka dalam serangan itu tapi tidak ada korban jiwa.
Jim Jeffrey, perwakilan khusus AS untuk Suriah mengatakan serangan kimia pertama pada tahun ini menimbulkan kekhawatiran penggunaan lebih lanjut.
Baca Juga: 2 WNI Asal Indonesia Ditemukan Usai Hilang di Suriah Selama 11 Tahun
"Kami khawatir rejim itu, yang memiliki pasukan infanteri yang sangat lemah, akan mencoba menggunakan senjata kimia sekali lagi untuk menebus ketidakmampuannya merebut tanah dengan kekuatan tempur," kata Jeffrey.
Tidak ada verifikasi independen soal tentang serangan itu, di mana pengamat hak asasi mengatakan bahwa lebih dari 1.000 orang telah terbunuh dan 400.000 orang terlantar sejak pemerintah memulai melakukan pengeboman pada bulan April.
Amerika Serikat dan Prancis sebelumnya sama-sama curiga rezim Assad menggunakan senjata kimia, tetapi menunda untuk membuat keputusan resmi, dengan mengatakan butuh lebih banyak penyelidikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: