Meskipun telah mengumumkan produsen telepon 5G termurah di pasarnya, Kepala Eksekutif Xiaomi, Lei Jun masih tidak merasa senang.
Perangkat itu adalah Xiaomi 9 Pro 5G yang dijual seharga 3.699 yuan (sekitar Rp7,4 juta) untuk yang termurah. Sementara perangkat high-end-nya dihargai 4.299 yuan (sekitar Rp8,6 juta), lebih mahal dari keinginan sang bos Xiaomi walau sudah disubsidi.
“Awalnya kami berencana menjual Xiaomi 9 pro 5G dengan harga 3.999 yuan, tetapi kami mensubsidinya supaya ada lebih banyak konsumen yang berkesempatan menggunakan ponsel 5G,” kata Lei, dikutip dari SCMP, Jumat (27/9/2019).
Baca Juga: Berani Hadang Ponsel Lipat Samsung, Musuh Trump Siap Lakukan Ini!
Menurut Lei, riset dan pengembangan ponsel 5G Xiaomi memakan banyak biaya sehingga tak memungkinkan untuk memasarkannya dengan harga perangkat 4G.
Ia bilang, “hal itu akan berujung pada bisnis tak berkelanjutan karena kerugian besar akan dialami perusahaan.”
Pada kesempatan yang sama, Xiaomi juga memamerkan Mix Alpha, menampilkan layer sampul yang menutupi bagian depan dan belakang perangkat. Ponsel itu ditargetkan dijual pada Desember, seharga 19.999 yuan.
“Lebih dari seribu insinyur terlibat dalam perancangan Mix Alpha yang memakan total biaya 500 juta yuan,” tambah Lei.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: