Cerita Perantau Minang yang Lolos dari Amukan Warga Wamena dengan Berpura-pura Mati
Sedangkan ia berhasil menyelamatkan diri karena berpura-pura mati di dalam rumah tersebut, namun ia tetap terkena luka bakar.
"Karena setelah kami ditikam, rumah itu dibakar namun saya cepat bangkit dan menyelamatkan diri tapi tetap saja kepala dan tangan saya terbakar," sambungnya.
Ia mencoba meminta bantuan kepada teman-teman yang ada di Kodim, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa dikarenakan mobil tidak bisa masuk ke sana.
"Dua jam setelah itu barulah bantuan datang, saya langsung dibawa ke rumah sakit diobati pihak medis karena mengalami luka bakar di beberapa badan saya," ujarnya.
Erizal mempunyai dua orang anak, anak pertama bernama James Lugian Rizal (13) tengah sekolah di SMP Serambi Mekah, Padang Panjang dan anak keduanya telah meninggal dunia beserta istrinya.
Ia mengatakan merantau ke Wamena sudah sekitar enam tahun lebih pergi berdagang mencari hidup, menafkahi keluarga dan mencari biaya untuk menyekolahkan anaknya.
"Selama enam tahun lebih di sana, hubungan saya dengan penduduk asli Papua baik-baik saja, kami tidak pernah ada konflik apapun," sambung dia.
Bahkan saat terjadi kericuhan pada 23 September 2019 penduduk di sana ikut membantu menyelamatkan mereka dari kericuhan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat