Kepopuleran dan kontribusi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai seorang muslim kembali diakui oleh dunia. The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) menempatkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu di urutan 13 daftar Muslim Paling Berpengaruh di Dunia atau naik tiga peringkat dibanding tahun lalu.
Tokoh Indonesia lainnya yang masuk Muslim Paling Berpengaruh di Dunia pada 2019 ialah KH Said Aqil Siradj. Said berada di urutan ke-19 dan merupakan sekolom tokoh di luar politisi yang masuk 25 besar. Pengaruhnya amat luas karena dia merupakan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang memiliki 40 juta anggota.
“Dengan adanya serangan oposisi yang meragukan pendiriannya terhadap Islam, Jokowi menunjuk Ma’ruf Amin (rais aam PBNU) sebagai wakil presiden. Jokowi pun terpilih menjadi presiden untuk kedua kali pada Pilpres April 2019 dengan perolehan suara 55,5%,” ungkap RISSC.
Baca Juga: Tenang! Ngabalin Siap Jamin Kalau Presiden Jokowi Bakal. . . .
Prestasi yang dicatatkan Jokowi ini memang istimewa sebab Jokowi merupakan presiden pertama Indonesia yang bukan berasal dari kalangan elite militer atau politik. Dia lahir dari keluarga sederhana di Jawa Tengah. Ayahnya menjalankan bisnis furnitur yang terkadang tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi tetap berjuang demi menyekolahkan Jokowi hingga lulus kuliah.
Jokowi sempat bekerja selama tiga tahun di perusahaan kehutanan di Aceh. Dia terpilih menjadi wali kota Solo pada 2005, gubernur Jakarta pada 2012, dan presiden Republik Indonesia pada 2014. RISSC menyatakan Jokowi sukses menjaga reputasinya sebagai seorang politikus yang bersih.
“Jokowi juga dikenal sebagai pejabat pemerintah yang membudayakan blusukan, yakni mengunjungi, melihat, dan mendengar langsung keluhan warga,” ungkap RISSC.
Baca Juga: Jokowi Blunder Pilih Menteri, Itu Mah Bunuh Diri!
Selain memperkuat hubungan secara personal, hal tersebut juga membuatnya mampu menyelesaikan keprihatinan dan keluhan warga. Sementara itu, RISSC menyatakan KH Said Aqil Siradj masuk Muslim Paling Berpengaruh lantaran dia saat ini memimpin organisasi muslim independen terbesar di Indonesia dan salah satu organisasi Islam paling berpengaruh di dunia.
“Dia membawahi jutaan orang melalui jaringan NU yang tersebar berbagai wilayah dengan lima struktur, dari pengurus pusat hingga pengurus ranting,” tambah RISSC. RISCC juga menyebut NU memiliki kontribusi yang besar dalam bidang sosial, pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan. Seperti pendahulunya, Said menjadikan NU sebagai organisasi untuk mendukung terciptanya negara yang moderat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: