Bak pesepak bola andal, rupiah mampu menggocek dolar AS di lapangan perdagangan spot Selasa (8/10/2019). Pada pembukaan pagi tadi, rupiah memulai langkah dengan depresiasi 0,11% ke level Rp14.170 per dolar AS. Tak berapa lama kemudian, rupiah stagnan Rp14.163 per dolar AS.
Stagnansi tersebut menjadi titik balik bagi rupiah untuk menggulingkan dolar AS. Alhasil, dolar AS dibuat takluk oleh mata uang Garuda. Terhitung sampai dengan pukul 10.20 WIB, rupiah terapresiasi 0,13% dan membuat dolar AS bersimpuh di level Rp14.145.
Baca Juga: Trump ke China: Saya Lebih Suka Masalah Besar dan Itu Tujuan Kami!
Meski belum dapat lebih baik daripada dolar Australia (-0,13%), performa rupiah cukup menawan di hadapan mata uang Eropa, seperti euro (0,08%) dan poundsterling (0,13%). Di Asia pun, rupiah kini menjelma sebagai salah satu mata uang terbaik di Benua Kuning.
Baca Juga: Sempat Mandek, Rupiah Jadi Hilang Arah!
Rupiah menduduki posisi kedua terbaik di Asia setelah won (-0,08%). Posisi tersebut tidak terlepas dari keunggulan rupiah atas mata uang Asia lainnya, yakni baht (0,39%), yen (0,22%), dolar Hongkong (0,17%), yuan (0,15%), ringgit (0,15%), dan dolar Singapura (0,07%).
Sementara rupiah berjaya, dolar AS justru sangat merana. Sebab, mata uang yang popular sebagai aset safe haven itu terkoreksi di hampir semua mata uang, speerti dolar Australia, euro, dolar New Zealand, dolar Kanada, won, rupiah, yuan, dolar Singapura, dan dolar Taiwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: