Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerap On Time, Ini Alasan Wajib Terbang dengan Sriwijaya Air

Kerap On Time, Ini Alasan Wajib Terbang dengan Sriwijaya Air Maskapai Sriwijaya Air | Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Satu-satunya Maskapai Lokal yang Memperbolehkan Pramugari Berhijab

Pada November 2015 Sriwijaya Air dan NAM Air (untuk NAM Air, sejak pendiriannya pada tahun 2013) adalah satu-satunya maskapai penerbangan di Indonesia yang mengizinkan pramugari wanita untuk mengenakan jilbab atau hijab di semua penerbangan reguler. Sriwijaya dan NAM Air juga merupakan salah satu maskapai penerbangan di Asia Tenggara yang memungkinkan pramugari berhijab, bersama dengan Royal Brunei Airlines dan Rayani Air. Maskapai lain di Indonesia diketahui hanya mengizinkan awak kabin wanita mereka untuk menggunakan jilbab saat mengoperasikan penerbangan haji atau umrah, atau penerbangan rute Timur Tengah terutama ke Arab Saudi.

Sedang Berupaya Memperoleh Status Full Service Airline

Sriwijaya Air dikategorikan sebagai Maskapai Penerbangan Layanan Menengah (medium service airline) yang hanya menyajikan makanan ringan. Sriwijaya Air telah merencanakan untuk memperoleh status sebagai maskapai penerbangan layanan penuh, yang diharuskan memiliki setidaknya 31 pesawat dengan kursi kelas bisnis dan makanan berat untuk penumpang. 

Memiliki Sertifikasi Keselamatan Penerbangan

Selain memperoleh penghargaan Boeing International Award for Safety and Maintenance, Sriwijaya Air juga telah mendapatkan sertifikasi keselamatan penerbangan, yaitu Basic Aviation Risk Standard (BARS) yang diberikan oleh Flight Safety Foundation—organisasi nirlaba independen internasional yang melakukan penelitian, pendidikan, advokasi dan komunikasi di bidang keselamatan penerbangan—yang berbasis di Amerika Serikat.

Ada Snack di Setiap Penerbangan

Setiap penerbangan Sriwijaya Air dilengkapi dengan snack untuk penumpang, dan makan siang jika waktu penerbangan cukup lama. Snack biasanya berupa roti dan air mineral, yang cukup lumayan untuk ukuran maskapai yang berupaya memperoleh status full service. 

Layanan yang Ditingkatkan

Menurut review penumpang Sriwijaya Air, layanan dalam kabin pesawat tak mengecewakan. Di dalam kabin, pramugari menawarkan permen dan koran yang bisa dibaca penumpang dengan gratis. Para pramugari juga ramah, dan para penumpang diatur dan dilayani dengan baik sehingga bisa tertib dalam antrian.

Ada Nama Khusus untuk Setiap Armadanya

Setiap pesawat Sriwijaya Air dan NAM Air punya nama sendiri-sendiri, seperti layaknya kapal laut. Nama tersebut bisa kita temukan di bagian dekat moncong pesawat. Nama pesawat diambil dari frase dalam kitab suci, tempat, perilaku dan bahkan tanaman atau burung dengan filosofi yang berbeda. Contoh nama pesawat Sriwijaya Air adalah "Rajawali", “Kasih”, "Gaharu", "Kebersamaan", "Hawila", dan "Bukit Kejora" (nama bukit di Bangka).

Logo Sriwijaya Air Punya Makna Tersendiri

Logo Sriwijaya Air diambil dari bahasa Mandarin ??(dibaca Ru Yi), yang artinya tercapai dan berhasil, yang melambangkan harapan serta impian yang ingin dicapai. Lekukan yang menyerupai simbol hati menggambarkan rasa cinta pimpinan dan karyawan terhadap perusahaan. Warna logo yang terdiri atas warna putih melambangkan karyawan yang harus memiliki hati bersih, warna biru yang menyimbolkan harapan dapat terbang keseluruh pelosok Indonesia (juga menggambarkan negara maritim Indonesia—Kerajaan Sriwijaya juga merupakan kerajaan maritim) dan warna merah yang menunjukkan bahwa pemimpin dan karyawan harus bijak serta berani mengambil keputusan.

Meraih Penghargaan MURI untuk Penggunaan Huruf Braille

Buku panduan keselamatan bagi penumpang yang disediakan Sriwijaya Air juga dilengkapi dengan panduan dalam huruf Braille untuk memudahkan penumpang tunanetra. Awak kabin juga mendapatkan pelatihan khusus untuk menangani penumpang tunanetra. Karena hal tersebut, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) kemudian mengganjar Sriwijaya Air dengan penghargaan rekor MURI. 

Hanya Bermodalkan Satu Pesawat

Pada saat didirikan, Sriwijaya Air hanya memiliki modal satu armada pesawat Boeing 737-200. Kemudian Sriwijaya membeli pesawat baru Boeing 737-900ER pada tahun 2015. Kini Sriwijaya Air mengoperasikan 36 pesawat, dan NAM Air 16 pesawat (terhitung tahun 2018).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: