Mengaku Tak Bersalah, Terdakwa Penembakan Massal El Paso Tak Tampilkan Emosi
Terdakwa pelaku penembakan massal di pusat perbelanjaan Walmart, El Paso, Texas mengaku tidak bersalah dalam penampilan pertamanya di pengadilan. Aksi penembakan yang sengaja menargetkan orang-orang Meksiko itu sendiri menewaskan 22 orang. Sementara 26 orang lainnya terluka.
Jaksa Wilayah El Paso Jaime Esparza mengatakan Patrick Crusius (21) pada bulan lalu didakwa atas pembunuhan massal dan akan menghadapi hukuman mati.
Crusius tidak menunjukkan emosi dan hanya berbicara dua kali, menjawab "Ya, Yang Mulia" kepada Hakim Sam Medrano ketika ditanya apakah namanya benar dalam dakwaan, dan "tidak bersalah" ketika meminta permohonannya. Dia keluar-masuk ruang sidang sekitar tiga menit.
Baca Juga: Buntut Perkara El Paso, Meksiko Minta AS Ekstradisi Pelaku
Keamanan telah ditingkatkan di dalam dan sekitar pengadilan. Deputi Sheriff mengatur detektor logam dan mesin sinar-X untuk menyaring semua orang yang memasuki gedung. Ruang sidang yang berkapasita 100 tempat duduk penuh sesak.
"Ini adalah niat kami untuk mengadili kasus ini di ruang sidang dan bukan di media," kata pengacara terdakwa Mark Stevens setelah dakwaan, menambahkan bahwa ia tidak ingin memperburuk rasa sakit bagi anggota keluarga korban.
"Ada dua sisi untuk setiap cerita. Ada dua sisi untuk cerita ini," ujar Stevens.
"Sudah tugas kita untuk memastikan kisah Patrick Crusius diceritakan," imbuhnya seperti disitir dari Al Jazeera, Jumat (11/10/2019).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: