Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jumlah Korban Meninggal dan Pengungsi Suriah Melonjak, Akibat Invasi Turki?

Jumlah Korban Meninggal dan Pengungsi Suriah Melonjak, Akibat Invasi Turki? Kredit Foto: Fox News
Warta Ekonomi, Damaskus -

Jumlah korban meninggal dunia bertambah sementara Turki melanjutkan serangan lintas perbatasan terhadap wilayah yang dikuasai kelompok Kurdi di Suriah.

Paling tidak 11 warga sipil meninggal dan puluhan petempur SDF pimpinan Kurdi serta kelompok pro-Turki terbunuh, kata sejumlah laporan, melansir BBC Indonesia.

 

Korban tewas pertama dari pihak tentara Turki telah dipastikan militer Turki.

Sekitar 100 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka, sementara dunia mendesak dihentikannya peningkatan kekerasan.

Baca Juga: Invasi ke Suriah, AS Siapkan Sanksi Kuat Buat Turki

 

Partai Republik di DPR AS mengumumkan rencana RUU sanksi terhadap Turki, sementara Presiden Donald Trump telah menawarkan diri sebagai penengah.

Turki mulai bergerak di Suriah bagian utara pada hari Rabu (9/10) setelah Trump menarik pasukan AS dari wilayah tersebut.

Mereka yang mengecam menganggap penarikan pasukan AS sama saja dengan memberikan izin bagi Turki untuk memulai serangan lintas perbatasan.

Turki membela diri dengan mengatakan bahwa aksinya merupakan upaya untuk menciptakan "zona aman" yang bebas dari milisi Kurdi dan dapat digunakan untuk menampung pengungsi Suriah.

"Kami tidak akan berhenti terlepas apapun yang dikatakan orang," kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Jumat (11/10).

Turki memandang milisi Kurdi Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) - yang menguasai wilayah perbatasan - sebagai "teroris" yang mendukung pemberontakan anti-Turki.

SDF menjadi sekutu penting AS dalam perang melawan kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS).

Kekhawatiran utama masyarakat internasional adalah nasib ribuan tahanan terduga ISIS, termasuk banyak warga asing di dalamnya, yang berada di bawah penjagaan pasukan Kurdi.

Baca Juga: Putin Desak Negara-negara Tak Berkepentingan Tinggalkan Suriah, Siapa Saja?

Apa yang terjadi di medan perang?

Pada Kamis (10/10) pasukan Turki mengepung kota di perbatasan Ras al-Ain dan Tal Abyad.

 

Sementara pada hari Jumat (11/10), ISIS mengatakan mereka telah menanam sebuah bom mobil yang menewaskan enam orang - penduduk sipil dan anggota pasukan pengamanan - di kota perbatasan Qamishli.

Bulan Sabit Merah Kurdi memastikan 11 warga sipil meninggal sampai sejauh ini dan 28 orang lainnnya dalam keadaan luka parah, terutama di Ras al-Ain dan Qamishli. Sebagian korban adalah anak-anak.

 

Paling tidak lima orang, termasuk seorang bayi asal Suriah, dilaporkan meninggal dalam serangan Kurdi terhadap sejumlah kota perbatasan Turki.

(Dok BBC)

Pegiat dari lembaga Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) melaporkan paling tidak 29 orang meninggal dari pihak SDF dan 17 orang lainnya dari pihak pemberontak Suriah pro-Turki (dikenal dengan nama Angkatan Bersenjata Pembebasan Suriah) sementara 10 desa dikuasai Turki.

Laporan selanjutnya menyebutkan tujuh anggota pasukan pro-Turki meninggal ketika SDF kembali menguasai sebuah desa di daerah Tal Abyad, salah satunya seorang tentara Turki.

Militer Turki memastikan meninggalnya satu orang tentara, dan mengatakan tiga lainnya terluka.

Baca Juga: Israel Kutuk Invasi Turki atas Kurdi Suriah dan Khawatir Pembersihan Etnis

Kantor berita Turki, Anadolu melaporkan pada hari Kamis bahwa 228 milisi Kurdi telah "dikendalikan" sejak operasi dimulai.

Sementara itu puluhan ribu warga sipil melarikan diri dari rumah mereka dan badan kemanusiaan mengkhawatirkan pengungsi akan mencapai ratusan ribu orang.

Turki menginginkan "zona aman" 480 km sepanjang perbatasan wilayah Suriah. Turki juga menyatakan mereka tidak akan bergerak maju melewati batas 32 km.

Apa pengaruhnya?

Sekitar 64.000 orang telah meninggalkan rumah mereka, kata badan bantuan Komite Penyelamatan Internasional/International Rescue Committee (IRC). Kelompok pengamat di Inggris, Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah (Syrian Observatory for Human Rights) memberikan angka yang sama.

Misty Buswell dari IRC mengatakan: "Jika penyerangan berlanjut ada kemungkinan 300.000 orang akan mengungsi ke kamp-kamp yang sudah sesak dan kota-kota yang baru saja bangkit dari serangan terhadap ISIS."

Empat belas kelompok kemanusiaan lainnya, termasuk Mercy Corps memperingatkan jumlah pengungsi dapat mencapai 450.000 orang.

Bagaimana reaksi dunia?

Dewan Keamanan PBB membicarakan masalah ini pada hari Kamis atas permintaan lima anggota Uni Eropa - Inggris, Prancis, Jerman, Belgia dan Polandia.

 

Kelima negara tersebut mendesak Turki untuk menghentikan penyerangan dengan mengatakan "aksi kebencian bersenjata baru di timur laut akan semakin merusak stabilitas keseluruhan kawasan, meningkatkan penderitaan warga sipil dan semakin meningkatkan pengungsian".

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan "kekhawatiran mendalam" terkait peningkatan kekerasan.

 

Turki menyatakan pihaknya akan bertanggung jawab atas tahanan ISIS yang ditemukan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sangat mendukung penyerangan. Dia mengancam akan mengirim 3,6 juta pengungsi Suriah yang kini ditampung negaranya ke Eropa jika penyerangan Turki dipandang sebagai pendudukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: