Pemerintah Suriah Perintahkan Kelompok Kurdi untuk Serang Turki
Pemerintah yang dipimpin Kurdi di Suriah utara mengatakan tentara Suriah akan dikerahkan di sepanjang perbatasan sebagai bagian dari perjanjian antara pihaknya dengan Damaskus.
Penempatan ini akan membantu SDF dalam menghadapi "agresi ini dan membebaskan daerah-daerah yang telah dimasuki tentara dan tentara bayaran Turki", terangnya dalam sebuah pernyataan yang dilansir BBC, Senin (14/10/2019).
Langkah itu juga "membuka jalan untuk membebaskan sisa kota-kota Suriah yang diduduki oleh tentara Turki seperti Afrin", tambahnya.
Baca Juga: Menlu Iran: Iran Akan Berdialog dengan Arab Saudi
Kesepakatan itu merupakan perubahan signifikan dalam aliansi untuk Kurdi, setelah kehilangan perlindungan militer dari AS, mitra jangka panjang mereka di wilayah tersebut.
Tak diketahui apa komitmen pemerintah Suriah dalam kesepakatan tersebut. Tetapi, Pimpinan SDF Mazloum Abdi mengakui "akan ada kompromi yang menyakitkan" dengan pemerintah Assad dan sekutu Rusia-nya.
“Kami tidak percaya janji mereka. Sejujurnya, sulit untuk mengetahui siapa yang harus dipercaya," tulis Abdi dalam sebuah artikel di majalan Foreign Policy.
"Tetapi jika kita harus memilih antara kompromi dan genosida rakyat kita, kita pasti akan memilih kehidupan untuk rakyat kita."
Kesepakatan tersebut dibuat menyusul langkah mengejutkan Presiden AS Donald Trump pekan lalu, untuk menarik puluhan tentaranya dari kantong di timur laut.
Hal tersebut secara efektif membuka jalan bagi operasi Turki melawan para pejuang Kurdi. Pada saat itu, SDF menyebut langkah tersebut sebagai "tikaman di belakang".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri