AS Tuduh Rusia Tutupi Kasus Ledakan Nuklir saat Evakuasi Rudal 'Skyfall'
Insiden ledakan reaktor nuklir mematikan, disebut Skyfall, yang terjadi pada Agustus dicurigai tengah ditutup-tutupi pemerintah Rusia. Amerika Serikat (AS) mencium aroma kejanggalan dari kejadian itu selama upaya evakuasi rudal jelajah bertenaga nuklir itu. Misil yang dilepas diketahui mengalami kegagalan dalam uji terbang setahun lalu itu dicoba dievakuasi dari dasar laut di Laut Putih.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS, Thomas G DiNanno mengatakan, reaktor nuklir tersebut meledak 8 Agustus di lepas pantai kota utara Rusia, Nenoska, yang menewaskan tujuh orang Rusia di sebuah tongkang di Laut Putih. Beberapa korban tewas itu termasuk para ahli nuklir Rosatom.
"Ledakan itu disebabkan oleh Skyfall yang mengalami kecelakaan kritikalitas, sebuah reaksi nuklir tak terkendali yang melepaskan semburan radiasi ketika personel Rusia mengambilnya dari dasar laut," kata DiNanno dalam sebuah wawancara dengan The Washington Times, yang dilansir Senin (21/10/2019).
Baca Juga: Pengiriman Jet Tempur Su-35 Rusia ke Indonesia Bakal Segera Rampung, AS Beri Peringatan
Reaktor nuklir meledak di wilayah Arkhangelsk di Rusia utara di dekat daerah berpenduduk. Menurutnya, ledakan itu memicu kekhawatiran tentang penyebaran radioaktif ke negara-negara Baltik seperti Latvia, Estonia dan Lithuania, serta di Swedia, Denmark dan Finlandia.
"Rudal itu berada di dasar laut sejak tes gagal awal tahun lalu di dekat pusat populasi besar," kata DiNanno.
"Yang benar-benar memprihatinkan kami, nomor 1, adalah disinformasi; (nomor) 2, bahwa ia (rudal Skyfall) duduk di dasar lautan selama satu tahun; dan nomor 3, reaksi pertama mereka adalah menutupinya," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: