Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Isu Pencopotan Pimpinan Hong Kong, China Bilang. . .

Soal Isu Pencopotan Pimpinan Hong Kong, China Bilang. . . Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Hong Kong -

China mengelak soal isu akan mengganti pemimpin Hong Kong, Carrie Lam dengan kepala eksekutif "sementara", menepis laporan dari Financial Times (FT) sebagai "rumor politik karena motif tersembunyi". Hua Chunying, juru bicara kementerian luar negeri China menjelaskan pada konferensi pers reguler di Beijing bahwa pemerintah China tegas mendukung Kepala Eksekutif Carrie Lam dan pemerintahannya untuk "menghentikan kekerasan dan memulihkan ketertiban secepat mungkin".

 

Pernyataan itu keluar usai adanya laporan dari FT, yang mengutip tokoh-tokoh yang tidak disebutkan namanya yang telah diberi pengarahan mengenai masalah pergantian Lam dengan seorang kepala eksekutif sementara.

 

Apabila Presiden China Xi Jinping menindaklanjuti proposal itu, penerus Lam akan ditunjuk pada bulan Maret dan mencakup sisa masa tugasnya, yang berakhir pada tahun 2022.

 

Baca Juga: Demonstrasi Bekepanjangan, China Segera Copot Pimpinan Hong Kong Carrie Lam?

 

hpkaqhnbj6g1k9xthuom_14113.jpg

 

Tetapi, dalam beberapa sumber itu menjelaskan bahwa rencana tersebut akan tergantung pada situasi di kota yang harus stabil terlebih dahulu sehingga Beijing tidak terlihat menyerah pada kekerasan. Demikian dilaporkan AFP. Kandidat terdepan yang dipertimbangkan untuk menggantikan Lam dilaporkan Norman Chan, mantan kepala Otoritas Moneter Hong Kong, dan Henry Tang, yang juga menjabat sebagai sekretaris keuangan dan kepala sekretaris administrasi wilayah.

 

 

wpf00i9p787amx8bciwg_12248.jpg

 

Transkip rekaman yang bocor muncul pada September menunjukkan bahwa Lam mengatakan dia akan mundur jika dia punya pilihan, meskipun kemudian dia mengatakan tidak pernah berpikir untuk mundur.

 

Sejauh ini Pemerintah China telah memberikan dukungan kepada Lam dan polisi Hong Kong dalam penanganan kerusuhan yang terjadi. Beijing menyebut para demonstran "perusuh" dan mengutuk kekerasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: