Dalam proses ini, misalnya saja, drone sudah mulai dilibatkan untuk memotret kontur tanah. Hasilnya lalu dimasukan ke dalam komputer. Hasilnya, gambar 3 dimensi, yang dapat digunakan untuk mengukur berapa banyak tanah yang harus dibutuhkan atau harus dibuang agar site ideal bisa tercapai.
Sebagai gambaran, ada beberapa modul di tahap kontruksi. Misalnya, construction plan (change/update), construction management, works site management, dan safety management.
“Dengan modul-modul ini, maka para pekerja yang belum terlalu berpengalaman pun bisa menjalankan proyek ini. Sebab tools yang kami miliki bias membuat pekerjaan yang semula sulit, kini tampak mudah,” ujar Beppu.
"Solusi ini cocok untuk Amerika Serikat, Eropa dan Jepang," komentar Loudy Irwanto Ellias, Marketing Director United Tractors, yang menjadi partner Komatsu di Indonesia. Dia berharap untuk pasar Indonesia, Komatsu lebih banyak bekerja sama soal digital (IT) dengan UT.
“Karena kami juga punya inisiatif digital yang canggih di Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga: Mantap Jiwa! Saham United Tractors Paling Diburu Investor, Padahal. . . .
Sebagai tambahan informasi, Komatsu Ltd atau Komatsu adalah sebuah perusahaan multinasional Jepang yang memproduksi peralatan konstruksi, pertambangan dan militer, serta peralatan industri seperti mesin press, laser dan generator thermoelectric.
Komatsu Group terdiri dari Komatsu Ltd dan 182 perusahaan lain (146 anak perusahaan konsolidasi dan 35 perusahaan dicatat dengan metode ekuitas). Hingga saat ini Komatsu masih merupakan merek alat berat ternama di dunia dan terbanyak pemakaiannya di Indonesia. Di bidang industri pertambangan excavator dari Komatsu terkenal karena kelincahannya dalam mengekspos batubara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhamad Ihsan
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: