Sekjen PAN, Eddy Soeparno merespons rencana pemerintah melalui Kementerian Keuangan yang berencana memberikan surat utang berdenominasi Valutas Asing (Valas) kepada investor asing. Menurutnya hal tersebut merupakan solusi terakhir untuk menyelamatkan perekonomian saat terjadi defisit.
"Memang tidak ada opsi untuk tidak menambah utang," ujarnya kepada wartawan, Senin (28/10/2019).
Baca Juga: Sri Mulyani Jadi Menteri Lagi, Indonesia Dibayang-bayangi Utang
Baca Juga: Ini Dia Komentar Amien Rais soal Prabowo Jadi Pembantu Jokowi
Lanjutnya, ia menyebut defisit finansial terjadi karena pertumbuhan penerimaan pajak negara tidak sesuai target. "Dari segi penerimaan pajak tidak seperti yang diharapkan relatif rendah, tanpa bisa diantisipasi bahwa defisit untuk pajak tahun ini sangat signifikan," jelasnya.
Sambungnya, "Kalau enggak salah angkanya, pertumbuhan pajak itu cuma naik 0,2 persen per Agustus 2019," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, di awal jabatannya sebagai Menteri Keuangan periode kedua, Sri Mulyani memberi lampu hijau untuk menerbitkan surat utang valas atau global bond yang ditawarkan ke investor asing.
Menurutnya, penerbitan global bond karena mempertimbangkan kondisi tingkat bunga acuan dunia yang tengah menurun. Sambungnya, kondisi ini memungkinkan pemerintah bisa menarik utang dengan tingkat bunga yang lebih rendah kepada pemberi utang.
"Secara internasional suku bunga sangat rendah. Jadi ini akan memberikan opportunity pada kita untuk mencari pembiayaan paling baik bagi kita," ucap dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil