Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pentingnya membuat gerakan antarlintas sektoral untuk mengoptimalisasi seluruh lahan pertanian di Indonesia. Menurutnya, gerakan ini bisa berjalan dengan baik jika para penyuluh mendorong dan juga ikut terlibat untuk memberi kontribusi.
Dalam Rapat Kerja Nasional dan Lokakarya Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (30/10) siang, Mentan SYL menekankan tiga poin utama bagi penyuluh. Tiga hal tersebut adalah penyuluh sebagai Kopassus pertanian sekaligus menjadi cerminan dari kepintaran rakyat, kemampuan menyiapkan pangan, dan menjadi cerminan penampilan serta perilaku masyarakat tani. Artinya, bila masyarakat petani tidak maju, ada peran penyuluh juga di sana.
Baca Juga: Gebrakan Mentan Soal Validasi Data Diapresiasi
"Amerika, Jepang, dan Korea berhasil karena mereka kembali ke masa lalu, yakni mengoptimalisasi pertanian dan memodifikasinya menjadi agroindustri atau industri pertanian," ujar SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Kamis (31/10/2019).
Negara tersebut bisa seperti itu karena pertanian dari hulu sampai hilirnya dioptimalisasi, selalu hadir industri pertanian yang menjadi kekuatan besar, sehingga negaranya bisa besar dan berkembang dengan baik. Karena itu, SYL berharap ada keterlibatan tenaga dan ide dari semua pihak, termasuk para kepala desa, lurah, camat, bupati hingga gubernur untuk bersama-sama membangun kekuatan besar melalui sektor strategis pertanian.
Mentan sangat optimis bahwa pertanian Indonesia berjalan on the right track, apalagi didukung petani dan penyuluh di seluruh Indonesia. Menurut Syahrul, sebuah negara yang kuat sangat ditentukan oleh ketahanan sektor pertaniannya. Kata dia, sektor pangan selama ini terbukti bisa berbicara banyak pada pembangunan nasional dan global.
"Kalau negara ini mau kuat, basic awalnya adalah harus perkuat pertanian. Kalau begitu, mulai hari ini kita harus setuju bahwa pertanian adalah sektor penting dan strategis untuk kehidupan manusia," katanya.
Dirinya berharap peranan penyuluh terus dipertahankan dan ditingkatkan agar para petani memiliki pengetahuan dan pemahaman pengelolaan cara tanam yang efisiensi dan lebih modern. "Sistem pertanian yang makin modern harus ada di penyuluh di dalamnya karena penyuluh itu inti pertanian kita," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: