Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat! Seorang Wanita Gugat Bank Sperma ke Pengadilan

Gawat! Seorang Wanita Gugat Bank Sperma ke Pengadilan Kredit Foto: Foto/Sputnik/Pavel Lvov
Warta Ekonomi, Moskow -

Seorang wanita di Rusia menggugat bank sperma ke pengadilan setelah dia melahirkan anak yang menderita Dwarfism. Dwarfism merupakan kelainan yang membuat seseorang cebol atau kerdil. Padahal, wanita itu memilih sperma dari donor pria setinggi 6 kaki atau 1,8 meter di situs webnya.

Wanita—seorang penulis sukses berusia 40-an tahun yang identitasnya belum diungkapkan— dilaporkan memilih seorang ayah untuk bayinya dari foto-foto pria di situs bank sperma tersebut. Setelah membayar sperma pria tersebut, wanita itu menjalani perawatan IVF (In Vitro Fertilisation/bayi tabung) yang sukses di klinik swasta di Moskow. Dia percaya ini merupakan kesempatan terakhirnya untuk memiliki anak karena usianya yang sudah 40-an tahun.

Baca Juga: Memperoleh Buah Hati Melalui Program Bayi Tabung

Wanita yang meminta tak diidentifikasi itu tertarik pada donor karena penampilannya yang berambut pirang, pendidikan tinggi, dan tingginya lebih dari 6 kaki. Dia berharap anaknya mewarisi sifat-sifat ayah biologisnya, tetapi pada tahap akhir kehamilan dokter mendeteksi bayi laki-laki yang belum lahir kemungkinan besar menderita Achondroplasia, suatu kondisi yang tidak dapat disembuhkan yang memengaruhi beberapa tulang yang berkembang.

Di dunia ini, sekitar satu dari 25.000 orang terlahir dengan Achondroplasia. Kondisi ini terutama memengaruhi pertumbuhan lengan atas dan paha, dengan tanda-tanda lain termasuk dahi yang menonjol, hidung yang cekung, gigi yang penuh sesak, dan rahang yang menonjol.

Kondisi anak itu baru dikonfirmasikan setelah lahir, dokter memberi tahu wanita itu bahwa putranya—sekarang berumur dua tahun—akan tumbuh dengan tinggi dewasa maksimal 4 kaki dan fitur wajahnya tidak akan berkembang dengan benar. Kondisi itu lebih dikenal sebagai Dwarfism.

Wanita itu mengatakan bahwa dia ingin memperingatkan pelanggan bank sperma lain tentang risiko tersebut. Pengadilan Distrik Koptevsky akhirnya memerintahkan pemblokiran situs web bank sperma Denmark, Cryos, di Rusia. Pengadilan juga memutuskan bahwa menggunakan layanan bank sperma itu akan melanggar hukum Rusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Shelma Rachmahyanti
Editor: Shelma Rachmahyanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: