PT Nara Hotel Internasional berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir tahun 2019, melalui penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering / IPO). Perusahaan yang bergerak dalam bidang operator hotel tersebut, akan memanfaatkan mayoritas dana IPO untuk pembangunan hotel dan kawasan hiburan terintegrasi di Nusa Penida, Bali.
“Rencananya, sebanyak 82.5% dana hasil IPO untuk pengembangan pembangunan hotel, resort, day club, water park, dan commercial area di Nusa Penida, 10% untuk pembelian tanah di Nusa Penida, sedangkan 7.5% untuk modal kerja,” ujar Adrianus Daniel Sulaiman, Direktur Utama PT Nara Hotel Internasional dalam siaran pers, baru-baru ini di Jakarta.
Guna memuluskan jalan melantai di Bursa Efek Indonesia, Nara Hotel menunjuk Magenta Kapital Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi pelaksana efek.
Baca Juga: Rencana IPO Tahun Depan, Ternyata Startup Penginapan Daring Ini Masih Rugi Triliunan
Menurut Daniel, modal kerja dari hasil IPO tersebut akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek yang sedang dibesut. Rencananya, Nara Hotel akan mendirikan hotel berstandar internasional dengan kapasitas 120 kamar dan kawasan hiburan terintegrasi (Integrated Leisure Complex) di kawasan Nusa Penida, Bali.
Saat ini, Nara Hotel tengah mengelola penginapan (hotel dan vila) serta pusat kuliner (food and beverage) dan beach club yang tersebar di berbagai lokasi, mencakup Tijili Benoa, Tijili Seminyak, Ombak Beach Club, The Tamora, The Shadow Canggu dan The Gallery – Bali.
Managing Director PT Nara Hotel Internasional, Francis Dehnhardt menyebutkan bahwa di tahun 2019 ini, tingkat penghunian kamar (TPK) Nara Hotel di Tijili Seminyak mencapai 78% year-to-date, sementara TPK Nara Hotel di Tijilli Benoa mencapai 82% year-to-date.
Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan Investor, Aramco Tunda Rencana IPO
Selain itu, Nara Hotel juga mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 4,8 milliar Rupiah pada periode Juli 2019, atau meningkat dua kali lipat dibandingkan pendapatan periode Juli 2018 sebesar 2,28 milliar Rupiah.
Pendapatan dan total aset Nara Hotel diproyeksikan terus tumbuh selama 5 tahun kedepan, hingga tahun 2024, dan mencapai 163 milliar Rupiah untuk pendapatan, serta 526 milliar Rupiah untuk total aset.
Hal ini didukung juga oleh adanya rencana pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, dimana pada APBD dan APDN akan dianggarkan pembangunan infrastruktur untuk Kabupaten Klungkung, khususnya Nusa Penida.
Sebagai informasi, hal pertama yang akan dilakukan dalam pembangunan infrastruktur untuk Kabupaten Klungkung adalah pembangunan dermaga segitiga emas yang akan menghubungkan Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Lembongan, yang akan mulai berjalan pada tahun 2020 dan diharapkan selesai pada tahun 2021. Hal ini diprediksi dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke Nusa Penida, khususnya Bali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri