Dua Biarawatinya Hamil, Gereja Katolik: Kami Khawatir dan Segera Investigasi
Gereja Katolik telah diam-diam menjalani gerakan #MeToo sendiri selama beberapa tahun terakhir, dengan semakin banyak biarawati yang datang mengeluh tentang pelecehan seksual sistematis.
Pada 2013, Pastor Anthony Musaala, seorang imam Katolik dari Uganda, menulis surat terbuka. Dalam surat itu, ia menuduh para imam dengan banyak kasus terlibat dalam apa yang disebut "penghubung seksual" dengan biarawati. Untuk itu, dia diskors dari gereja sampai dia setuju untuk mengeluarkan permintaan maaf.
Sekelompok biarawati di Cile menceritakan tentang pelecehan mereka oleh para pastor dan biarawati lainnya dalam sebuah film dokumenter televisi tahun 2018 mengatakan atasan mereka tahu tentang hal itu tetapi tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya.
Baca Juga: Mgr Ignatius Suharyo jadi Kardinal Vatikan, WNI Ikut Bangga
Salah satu orang dalam gereja mengatakan kepada AP; "Wanita yang ditahbiskan harus didorong untuk berbicara ketika mereka dianiaya."
"Para uskup harus didorong untuk menanggapinya dengan serius, dan memastikan para imam dihukum jika bersalah," katanya.
Pada bulan Maret tahun ini, Lucetta Scaraffia, mantan editor jurnal Katolik Women Church World mengungkap pelecehan seksual endemik biarawati dan mengatakan bahwa banyak imam telah membayar aborsi rahasia untuk menyembunyikan bukti.
Pada tahun ini pula, pemimpin Vatikan Paus Fransiskus secara terbuka mengakui bahwa banyak biarawati telah mengalami pelecehan seksual. Dia menggambarkannya sebagai masalah yang serius.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: