Yusril mengatakan sejak kemarin Sriwijaya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Grup.
Sriwijaya kembali mengaktifkan sendiri layanan servis pesawat, perawatan pesawat, “line maintenance”, “ground handling” (penanganan di darat) dan katering sendiri tanpa kerja sama dengan GA Grup lagi.
Yusril mengatakan seluruh rute penerbangan Sriwijaya kembali normal, seluruh peralatan “line manintenance” dan suku cadang pesawat milik Sriwijaya yang selama ini digudangkan oleh GA Grup, kemarin diserahkan kembali oleh GMF setelah didesak berkali-kali bahkan diancam akan dilaporkan ke polisi.
Dia menganggap kerja sama dengan Garuda Grup selama ini merugikan kepentingan Sriwijaya karena terlalu banyak konflik kepentingan antara anak-anak perusahaan GA dengan Sriwijaya.
Menurut Yusril, Sriwijaya tidak bertambah baik di bawah manajemen yang diambil alih oleh GA Grup melalui Citilink.
“Perusahaan malah dikelola tidak efisien dan terjadi pemborosan yang tidak perlu,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat