Bertentangan, AS Tak Berniat Akhiri Aliansi dengan Milisi Kurdi
Amerika Serikat (AS) tidak ada niat mengakhiri aliansi dengan milisi Kurdi Suriah SDF. Sikap AS itu sangat bertentangan dengan keinginan Turki agar Washington berhenti mendukung para pejuang Kurdi yang dianggap Ankara sebagai kelompok teroris.
"Tak ada niat bahwa kerja sama itu akan berakhir," papar seorang pejabat senior pemerintahan AS menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Baca Juga: Erdogan: AS Tidak Penuhi Janji Terkait Milisi Kurdi
Hubungan antara Trump dan Erdogan mengalami masa pasang surut. Pada saat pembukaan gedung Trump Towers di Istanbul pada 2012, Trump memuji Erdogan dengan mengatakan bahwa pemimpin mereka, perdana menteri (PM) saat itu sangat dihormati di penjuru dunia. "Dia pria baik. Dia mewakili Anda sangat baik," kata Trump saat itu.
Sejak menjadi presiden AS, Trump secara terbuka memuji Erdogan dan gaya kepemimpinanya. Trump menyebut Erdogan sebagai teman dan pemimpin hebat. Keduanya akan bertemu pada Rabu (14/11) di Gedung Putih. "Kedua pemimpin saling memuji sebagai presiden yang kuat," papar Soner Cagaptay, direktur Program Riset Turki di The Washington Institute untuk Kebijakan Timur Dekat.
"Erdogan-Trump sebagai bagian dari hubungan AS-Turki benar-benar satu-satunya komponen yang masih bekerja saat ini. Kepercayaan antara lembaga pemerintah di kedua negara telah terkikis dan ada kemarahan terhadap AS di Turki dan sebaliknya," ujar Cagaptay.
AS dan Turki mengalami krisis baru bulan lalu terkait Suriah setelah Erdogan menggelar operasi militer terhadap Kurdi yang merupakan aliansi Washington. AS juga memprotes langkah Turki membeli pertahanan rudal asal Rusia, S-400. AS kemudian menghentikan partisipasi Turki dalam program jet tempur F-35.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: