Lanjutnya, ia menilai masih banyak putra dan putri bangsa yang bersih dari kasus huku, dan memiliki pengalaman ketimbang Ahok. Terkait itu, ia pun menuding ada kepentingan lain dibalik penunjukkan Ahok sebagai pejabat di BUMN.
"Saya duga ada hutang budi yang merekomendasikan Ahok sebagai pejabat BUMN atau ada pesanan atau tekanan bahwa Ahok harus masuk sebagai pejabat dinegara ini," ujarnya.
Sambungnya, "Ini pasti bisa jadi ada unsur politik kepentingan dari negara luar yang berpengaruh karna ada indikasi Ahok digadang-gadang menjadi orang nomor satu di Pertamina dan itu BUMN, obyek paling vital dinegara ini dan sangat berbahaya dipegang oleh Ahok. Bisa-bisa dibuat gaduh yang akan mengancam kestabilan nasional," tambahnya.
Secara pribadin, ia mengaku menolak Ahok jika benar-benar akan mengisi jabatan di instansi negara manapun.
"Tentunya kami sebagai anak bangsa menolak Ahok untuk memimpin di BUMN manapun atau yang terkait jabatan diinstansi negara manapun. Karena itu hak kami yang tidak mau negara ini dipimpin oleh residivis dan kasus hukum berkenaan dugaan korupsi nya blom jelas sampai saat ini," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil