Amerika Serikat (AS) menarik diri dari perjanjian nuklir Iran pada tahun 2018, dengan alasan kesepakatan itu memberikan keuntungan bagi Iran, dan sejak itu memberlakukan kembali sanksi terhadap negara tersebut. Washington mengatakan ingin menegosiasikan kesepakatan lebih luas yang bertujuan untuk membatasi kerja nuklir Iran, menghentikan program rudal balistiknya dan membatasi campur tangannya dalam urusan negara-negara lain di Timur Tengah.
Beberapa pejabat tinggi Iran dan komandan militer pada beberapa kesempatan mengesampingkan kemungkinan perundingan tentang program rudal negara itu. Komandan angkatan laut IRGC Alireza Tangsiri mengatakan pada bulan September bahwa program rudal Iran sedang berkembang setiap hari dan merupakan "garis merah" untuk negosiasi. Pada bulan Juni, pemimpin tertinggi negara itu Ali Khamenei menekankan bahwa Iran tidak akan melepaskan program misilnya dan bersikeras bahwa Amerika tidak akan dapat menghilangkan kemampuan rudal Iran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: