Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ambisis NextICorn Jadikan Indonesia sebagai Pusat New Economy Dunia

Ambisis NextICorn Jadikan Indonesia sebagai Pusat New Economy Dunia Kredit Foto: NextIcon

NextICorn International Summit 2019 juga menghadirkan perwakilan pemerintah untuk membagikan pandangan dan dukungan negara terhadap perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

Salah satunya, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, yang mengungkapkan, pemerintah melalui Kemenristek akan menggelontorkan investasi besar untuk membangun pondasi agar sektor ekonomi digital di Indonesia terus berkembang dan memicu pelaku ekonomi digital tumbuh menjadi pemain global.

Pada NextICorn International Summit 2019, sederet investor besar, seperti Sequoia Capital, Vertex, Temasek, Alpha JWC Ventures, EV Growth, Kejora Ventures, SBI Investments, BRI Ventures hingga Salim Group dan investor berskala global lainnya turut hadir untuk melihat peluang berinvestasi pada nama–nama startup di Indonesia yang telah dikurasi, seperti Logisly, PrivyID, Kata.ai, KoinWorks, Snapcart, Kulina, dan lain–lain.

Baca Juga: Belum Mau Pensiun, Bang Hotman Mau Bisnis Startup

Adapun beberapa kriteria kurasi yang telah ditetapkan NextICorn bersama Ernst & Young Indonesia, antara lain:

- Berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau Penanaman Modal Asing (PMA) dengan kepemilikan modal lokal minimal 25%.

- Setidaknya sudah memperoleh investasi US$100 ribu dari investor eksternal.

- Bila masih bootstrap atau didanai oleh pendiri, startup kategori media minimal memiliki lima juta pengguna aktif bulanan (Month Active User/MAU).

- Bagi startup e-commerce, minimal nilai transaksinya (Gross Merchandise Value/GMV) lebih dari US$1 juta atau aplikasinya diunduh satu juga kali.

- Bagi startup di bidang Software as a Service (SaaS), minimal Annual Recurring Revenue (ARR) sebesar US$500 ribu.

Daniel bilang, "Ajang ini bukan untuk menciptakan lebih banyak startup lagi, tapi membantu mereka yang model bisnis dan strukturnya sudah kokoh, untuk naik kelas ke tingkatan selanjutnya."

"Jika dilihat dari pendanaannya, dari 103 perusahaan rintisan kali ini, sekitar 20% sebelumnya sudah pernah mendapat pendanaan kurang dari US$1 juta. Sedangkan, 55% telah memperoleh pendanaan US$1 juta-US$ 5 juta, dan 25% di atas US$5 juta," tukas Daniel.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: