Merespons hal tersebut, Stafsus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, pun ikut berkomentar. Ia menilai, salah satu kesalahan yang dilakukan Jiwasraya sehingga terbelit masalah keuangan tidak lain ada perihal instrumen investasi yang keliru. Arya mengungkapkan, manajemen Jiwasraya memang aktif melakukan banyak investasi saham, namun sayangnya, dana investasi tersebut mengalir dan terjebak dalam saham-saham 'gorengan'.
"Mereka (Jiwasraya) itu banyak investasi di saham gorengan. Kita tahu lah, itu saham saham gorengan," tegas Arya.
Baca Juga: Ya Nasib! Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula: Nasib Saham Bank Permata. . . .
Ia menambahkan, sejauh ini Kementerian BUMN telah mengambil sikap berupa pelaporan atas dugaan tindakan kecuranagan Jiwasraya kepada Kejaksaan Agung RI.
"Karena itu, kita tanyakan kehati-hatiannya. Jadi kita ingin menanggulangi kerugian yang dialami nasabah dan pihak-pihak lain," sambungnya.
Saham gorengan ialah saham dengan pola pergerakan yang ekstrem. Saham jenis ini seringkali menjebak investor lantaran kenaikan harganya sangat drastis, padahal di balik kenaikan itu ada oknum trader yang berperan besar terhadap permainan transaksi dan pergerakan harga saham tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih