Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Takut Azab Kali Ya? Demonstran Anti-Islam di Norwegia Bakar Alquran

Gak Takut Azab Kali Ya? Demonstran Anti-Islam di Norwegia Bakar Alquran Kredit Foto: Twitter @AmyMek
Warta Ekonomi, Oslo -

Para demonstran yang tergabung dalam gerakan Stop Islamisation of Norway (SIAN) berunjuk rasa di Kristiansand, Norwegia, pada Sabtu (16/11/2019) pekan lalu. Aksi kelompok anti-Islam itu memicu kemarahan komunitas Muslim setempat karena demo mereka diwarnai dengan pembakaran Alquran dan melontarkan hinaan terhadap Nabi Muhammad.

Para pemimpin Muslim di Agder, Norwegia, telah mengumumkan rencana untuk mengajukan laporan polisi atas pembakaran kitab suci tersebut. Pemimpin Serikat Muslim Adger, Akmal Ali, mengatakan komunitas Muslim melihat tindakan kelompok SIAN tidak hanya sebagai ilegal, tetapi juga sebagai "kejahatan rasial".

Menurut Ali, demonstrasi oleh SIAN sudah keterlaluan karena membakar dua salinan Alquran yang dibuang ke tong sampah. Satu lagi salinan Alquran dibakar oleh pemimpin organisasi tersebut, Lars Thorsen.

Baca Juga: Heboh Video Bocah 10 Tahun Tidurkan Bayi dengan Lantunan Ayat Alquran

Demo pada akhir pekan lalu diawasi oleh lebih dari selusin polisi. Menurut kantor berita Resett yang dikutip Senin (19/11/2019), para anggota SIAN mengecam Islam yang mereka sebut "fasis" dan agama kekerasan. Mereka juga menghina Nabi Muhammad dengan sebutan "paedofil".

Pada hari sama, komunitas Muslim juga melakukan demo tandingan. Aksi pembakaran kitab suci itu memicu kemarahan demonstran Muslim. Beberapa demonstran Muslim berhasil menyelinap melewati rintangan polisi dan menyerang Thorsen.

Polisi menegaskan SIAN tidak mendapat izin untuk membakar Alquran, sehingga petugas polisi melakukan intervensi untuk menghentikan tindakan yang keterlaluan tersebut.

“Tindakan semacam itu kontroversial. Ada keterlibatan yang kuat. Dan itulah mengapa kami tidak mengizinkan pembakaran secara terbuka," kata Kepala Polisi Agder, Morten Sjustol, kepada ABC Nyheter.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: