Pertahanan rupiah akhirnya dapat ditembus oleh dolar AS pada perdagangan spot Kamis (21/11/2019). Setelah bertahan alias stagnan di level Rp14.090 per dolar AS saat pembukaan pasar, rupiah harus ikhlas lantaran dolar AS membobol gawangnya dan kini bertengger di kisaran level Rp14.100.
Ada dua sentimen utama yang membuat rupiah semakin rapuh, yakni perang dagang yang berakhir buntu serta rilis kebijakan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Alhasil, dengan sisa tenaga yang ada, rupiah hanya dapat menguat di hadapan sebagian kecil mata uang.
Baca Juga: Angkat Tangan Soal Kesepakatan Dagang Trump-Xi Jinping, China Siap untuk Skenario Terburuk!
Baca Juga: Sungguh Terlalu! AS-China Bikin Bursa Asia Makin Tak Karuan!
Terhitung hingga pukul 10.36 WIB, rupiah terdepresiasi -0,11% ke level Rp14.111 per dolar AS. Bahkan, beberapa menit lalu, dolar AS dibanderol dengan harga yang lebih tinggi, yakni mencapai Rp14.114. Selain dolar AS, rupiah juga tertekan di hadapan dolar Australia (-0,07%), euro (-0,15%), dan poundsterling (-0,18%).
Rupiah tak hanya tertekan oleh mata uang global, tetapi juga oleh mayoritas mata uang serumpun di Asia, yakni yen (-0,20%), dolar Hong Kong (-0,11%), yuan (-0,05%), dan dolar Singapura (-0,03%). Beruntungnya, rupiah masih dapat menguat di hadapan won (+0,42%), ringgit (+0,24%), dan Baht (+0,06%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: