Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mereka yang Menggantungkan Hidupnya pada Sampah Botol Plastik

Mereka yang Menggantungkan Hidupnya pada Sampah Botol Plastik Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto

Ia menyatakan, masih banyak temannya sesama pemulung yang sangat bergantung pada sampah botol plastik. "Sangat banyak teman saya yang menjadi pemulung. Ada yang hasilnya dijual ke pengepul. Ada yang seperti saya, digunakan untuk dibuat kerajinan tangan untuk dijual," papar Tuti.

Ia mengaku khawatir bila kebijakan pelarangan botol diberlakukan di semua kantor, lembaga, dan sekolah. "Bagaimana nanti kami mendapatkan botol dan gelas plastik bekas untuk kami menyambung hidup," ujarnya.

Ia mengaku saat ini sudah terdampak dari kebijakan pelarangan penggunaan botol plastik di sebuah sekolah di dekat rumahnya. "Sejak sekolah itu berganti kepala sekolah dan melarang murid membawa botol plastik ke sekolah, saya kehilangan salah satu tempat untuk mencari sampah plastik," kata Tuti.

Baca Juga: Cuma dari Bisnis Sampah, Emiten Ini Dulang Cuan Jumbo

Ia berharap pemerintah dan semua pihak terkait memahami betapa pentingnya sampah botol plastik bagi pemulung. "Tolong pemerintah jangan larang penggunaan botol plastik. Karena penghidupan kami sebagai pemulung bergantung pada sampah plastik," pungkasnya.

Sementara itu, Eni Saeni, Koordinator Komunitas Plastik untuk Kebaikan, menyatakan, komunitasnya telah melakukan gerakan edukasi pilah plastik dengan insentif tukarkan plastik dengan sembako. Hasilnya dalam 2 jam terkumpul tujuh kantong besar sampah plastik di CFD pada 10 November 2019 lalu dan pada hari itulah, komunitas dideklarasikan. 

Eni menyatakan, ketika melakukan edukasi kepada masyarakat untuk memilah sampah, ternyata banyak kendala dihadapi. Sebagian masyarakat enggan memilah sampah plastik di rumah karena gerobak sampah mengambilnya, mereka mencampurnya dengan sampah lain.  

"Kami membuat gerakan memilah sampah agar sampah bisa dikelola dengan baik. Pemerintah harus turun tangan dalam tata kelola sampah. Masyarakat, komunitas, bank sampah, pemulung, dan industri daur ulang sudah melakukannya, tinggal dari pemerintahnya bagaimana?" kata Eni.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: