Proyek Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) merupakan proyek nasional pemerintah untuk mempercepat akses transportasi di Pulau Jawa serta mendukung peningkatan dan pemerataan perekonomian nasional.
Tol elevated/layang ini dibangun sepanjang 38 km, di mana sepanjang 19,55 km (seksi II-IV) yang dikerjakan oleh PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), sedangkan pada seksi I WSBP hanya sebagai penyuplai produk precast.
Proyek Tol KLBM ini dibagi menjadi 4 seksi yaitu Seksi I (Krian-Kedamean) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kemudian WSBP mengerjakan Seksi II (Kedamean-Boboh), Seksi III (Boboh-Bunder), dan Seksi IV (Bunder-Manyar). Dalam proses konstruksi, WSBP menggunakan produk girder bentang non standar 50 m.
Baca Juga: Dapat Kerjaan dari Hyundai, Kontrak Baru Eksternal WSBP Capai 52%
Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk, Jarot Subana mengatakan bahwa proyek pembangunan jalan tol yang membentang dari Kabupaten Sidoarjo hingga Kabupaten Gresik ini dimulai sejak awal 2017 dan ditargetkan akan rampung pada Desember 2019, dengan nilai kontrak sebesar Rp 3,51 triliun. Hingga pertengahan November ini, progres pembangunan untuk seksi II sudah mencapai 99,46%, Seksi III mencapai 99,78%, dan Seksi IV mencapai 61,34%.
Baca Juga: WSBP Perluas Pasar Eksternal Melalui Pengembangan Pemasaran Produk
"Pembangunan Jalan Tol KLBM juga sebagai penghubung untuk jalan tol yang berada di sekitarnya. Selain itu, KLBM akan mendukung akses masuk-keluar ke kawasan industri yang ada di daerah Sidoarjo dan Gresik, di mana akan terintegrasi dengan pengembangan kawasan Pelabuhan Gresik," katanya, dalam keterangan resmi di Jakarta, jumat (22/11/2019).
Sebagai informasi, proyek jalan tol KLBM ini dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), PT Waskita Bumi Wira dengan masa konsesi selama 45 tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: