Teknologi Biometrik Face Recognition HID Tingkatkan Keamanan dan Efisiensi Kontrol Perbatasan di Pelabuhan Indonesia
Sistem verifikasi identitas manual yang lambat dan kurang efisien di pos pemeriksaan perbatasan internasional kini mendapatkan solusi modern melalui teknologi biometrik face recognition dari HID. Pelabuhan Internasional Batam Center, salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia, kini memanfaatkan teknologi terbaru ini untuk meningkatkan keamanan dan mempercepat proses kontrol perbatasan.
Sistem manual yang lama sering menyebabkan antrian panjang dan frustrasi di pelabuhan. Penumpang harus menunggu pemeriksaan dokumen secara manual, yang memakan waktu dan dapat menurunkan kepuasan layanan.
Mengatasi masalah ini, pihak Imigrasi Indonesia berkolaborasi dengan HID untuk menerapkan sistem face recognition yang lebih canggih.
Teknologi HID U.ARE.U Camera Identification System kini diterapkan di seluruh pelabuhan Batam. Sistem ini mengintegrasikan verifikasi identitas dengan metode contactless, membuat proses lebih cepat dan aman. “Pengunjung cukup meletakkan paspor mereka di perangkat pembaca dokumen HID ATOM. Setelah data paspor diverifikasi, mereka melanjutkan ke kamera HID U.ARE.U yang memindai wajah mereka untuk verifikasi tambahan. Proses ini berlangsung dalam hitungan detik, mengurangi waktu tunggu secara signifikan,” kata Troy Wu, Business Development Manager for Facial Recognition Technology, HID Taiwan, Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Baca Juga: Sah, BIMA Resmi Kelola Pemeliharaan Peralatan Pelabuhan Indonesia
Menurut Troy, kamera HID U.ARE.U dikenal karena kemampuannya dalam berbagai kondisi pencahayaan dan akurasi tinggi dalam pencocokan data wajah. Teknologi ini menggunakan pencitraan multispektral dan kecerdasan buatan untuk memberikan kinerja optimal, serta memiliki fitur presentation attack detection (PAD) yang mencegah penipuan visual.
“Keunggulan ini memastikan keamanan dan keandalan dalam verifikasi identitas,” jelasnya.
Direktur Jenderal Imigrasi Indonesia, Silmy Karim, mengungkapkan pengunjung kini menghargai efisiensi dan kenyamanan dari sistem face recognition ini.
“Waktu tunggu antrian berkurang drastis, dan mereka bisa melanjutkan perjalanan dengan cepat,” ucap Silmy.
Baca Juga: Pelindo Perluas Penerapan Auto Gate di 29 Pelabuhan pada 2024
Sistem Autogate yang baru ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengunjung, tetapi juga mengurangi beban kerja manual bagi petugas imigrasi, memungkinkan mereka fokus pada tugas-tugas penting lainnya.
Selain itu, teknologi ini terhubung dengan basis data Interpol dan informasi perlindungan negara lainnya, membantu mencegah masuknya individu yang terlibat dalam aktivitas ilegal.
HID berharap bahwa teknologi face recognition ini akan diadopsi lebih luas di seluruh pelabuhan dan bandara internasional Indonesia.
“Solusi ini diharapkan menjadi model untuk modernisasi infrastruktur kontrol perbatasan, meningkatkan keamanan, efisiensi operasional, dan pengalaman perjalanan bagi semua pihak yang terlibat,” tutup Troy Wu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement