Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Muswil Keluarga Mandar, Mentan Syahrul Promosi Pengembangan Mangga dan Anggur

Di Muswil Keluarga Mandar, Mentan Syahrul Promosi Pengembangan Mangga dan Anggur Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta para dirjen dan sejumlah staf di Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penanaman pohon mangga dan anggur di sekitar area Taman Wisata Kalijodo, Jakarta Barat. Hal itu disampaikan Syahrul saat menghadiri Musyawarah Wilayah Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (BPW KKMSB) di Taman Wisata Kalijodo, Minggu (24/11).

Penanaman dilakukan sebagai bentuk dan tanda makin eratnya kerukunan dan persaudaraan Keluarga Mandar Sulawesi Barat.

Baca Juga: Sosok Mentan Syahrul, Kadis Pertanian Toli-Toli: Dia Luar Biasa!

"Saya minta Taman Kalijodo ini ditanami buah. Saya punya mangga yang dikupas tidak perlu pakai pisau. Mangga saya seperti pisang. Saya juga punya anggur. Saya minta Litbang untuk melakukan penanaman di sini," ujar Syahrul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/11/2019).

Syahrul mengatakan, pihaknya siap menyediakan bibit mangga dan anggur yang memiliki kualitas baik dengan kapasitas area 2.000 hektare. Selain menjadikan area taman asri, penanaman juga akan mengundang kehadiran ekonomi rakyat sekitar.

"Tolong siapkan bibit untuk 2.000 hektare! Kalau hanya Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara itu hanya wilayah pemerintahan saja. Namun, yang namanya Bugis Makassar, Mandar, dan Toraja itu satu kesatuan yang tidak boleh berpisah," katanya.

Atas kehadirannya ini, Syahrul mengaku ingin menunjukan persaudaraan sesama orang Bugis yang tidak pernah lekang oleh ruang dan waktu. Persaudaraan orang Bugis harus memiliki derajat yang tinggi di antara deretan pangkat dan jabatan.

"Kalau diberi jabatan, kita harus serius. Namun, jabatan dan pangkat itu hanya bagian dari daki-daki. Buat saya, harta saja tidak cukup. Yang membuat kita cukup itu adalah masih adanya saudara di sekitar kita, masih ada teman di antara kita," lanjutnya.

Syahrul menceritakan, selama ini ada tiga sosok di Kerajaan Goa yang tidak pernah berpisah. Ketiganya adalah Sultan Hassanudin, Balanipa Mandar, dan Kerajaan Wajo. Ketiganya punya nilai sejarah yang kuat.  Raja Goa, Raja Mandar, dan Raja Wajo bertahan dalam Benteng Somba Opu dari gempuran 10 ribu bom.

"Hal itu merupakan penghormatan buat saya karena mereka melindungi rakyat secara tulus. Begitu juga dengan saya, saya tidak biasa bekerja main-main," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: