Ndoluv menyatakan, negaranya telah mengikuti prosedur untuk memastikan hewan yang terkurung itu akan terbiasa dengan manusia dalam jarak dekat. "Kami memastikan hewan-hewan ini disesuaikan dengan lingkungan di mana mereka akan berada pergi. Jadi saya tidak tahu di mana orang mendapatkan bagian yang trauma ini," ujarnya.
Namun, praktik tersebut akan segera selesai. Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES) di Jenewa awal tahun menyetujui larangan penjualan hewan. Keputusan ini pun didukung oleh koalisi negara-negara Afrika dan Uni Eropa.
Atas keputusan itu, Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa belum menentukan keputusan. Ndlovu mengatakan, menjadi hak prerogatif presiden sebagai kepala negara untuk memutuskan akan tetap berada dalam CITES atau memutuskan keluar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: