Dengan demikian, Faisal memprediksi, jika Airlangga tetap bersikukuh kembali menjadi ketua umum Partai Golkar, respons negatif akan datang dari pelaku usaha dan pasar. Alasannya, perhatian Airlangga diyakini terpecah antara mengurus kementeriannya dengan partai yang saat ini dinakhodainya.
"Saya kuatir tugas beliau dalam menangani permasalahan ekonomi sebagai menko tidak akan bisa dijalankan secara maksimal. Saya perkirakan akan lebih banyak negatif tanggapan pasar, mengingat selama ini sebagian kalangan bisnis sudah mengkhawatirkan jabatan rangkap beliau sebagai menko dan ketum Golkar," katanya.
Partai Golkar akan menggelar munas pada awal Desember ini. Airlangga Hartarto disebut-sebut akan maju sebagai calon ketua umum kembali.
Dia akan bersaing dengan tokoh-tokoh Golkar lainnya. Namun, di tengah persaingan itu, muncul pula wacana aklamasi agar Airlangga terpilih lagi dengan mekanisme musyawarah mufakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti