Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada November 2019, Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,14%. Dengan demikian, inflasi untuk tahun kalender 2019 menjadi sebesar 3%.
BPS juga mencatat kelompok pengeluaran bahan makanan sebagai penyumbang inflasi terbesar pada November 2019 sebesar 0,37% dengan andil 0,07%. "Seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi kecuali transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi sebesar -0,07%" kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (2/12/2019).
Baca Juga: BPS: November Terjadi Inflasi 0,14%
Ia mengatakan bahwa komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi yaitu bawang merah sebesar 0,07%. Kemudian, sumbangan inflasi dari komoditas lain yaitu tomat sayur sebesar 0,05%, daging ayam ras sebesar 0,03%, dan telur ayam ras sebesar 0,01%.
BPS mencatat pada November 2019 terjadi inflasi sebesar 0,14%. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-November) 2019 sebesar 2,37% dan tingkat inflasi tahun ke tahun atau year on year (yoy) sebesar 3%. Komponen inti pada November 2019 mengalami inflasi sebesar 0,11%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender 2019 mengalami inflasi sebesar 2,91% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 3,08%.
Sementara untuk komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 0,03%, komponen yang harganya bergejolak mengalami deflasi 0,42%, dan komponen energi mengalami inflasi sebesar 0,01%.
Suhariyanto juga mengatakan bahwa dari pemantauan BPS di 82 kota, tercatat 57 kota mengalami inflasi dan 25 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 3,30% dan terendah terjadi di Malang sebesar 0,01%.
"Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar -1,06% dan terendah terjadi di Batam dan Denpasar sebesar -0,01%," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: