Digital marketing (pemasaran digital) merupakan aktivitas pemasaran/promosi menggunakan media elektronik (digital). Sekarang ini, seiring perkembangan teknologi digital yang sangat pesat membuat digital marketing menjadi salah satu pemasaran atau promosi utama.
Dengan menggunakan media digital, strategi pemasaran dapat diukur secara tepat bahkan real-time. Selain itu, jangkauan geografis menjadi lebih luas dan cepat. Persaingan bisnis saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pebisnis di Indonesia. Para pebisnis baik skala UMKM hingga skala besar, mau tidak mau harus mulai melirik digital marketing.
Baca Juga: Bareng WE Academy, Mendalami Capital Market dan Mengenali Risikonya
Namun, tak semua pebisnis memahami bagaimana cara menggunakannya. Beberapa alasan pebisnis enggan menggunakan digital marketing adalah tidak paham teknologi atau tidak memiliki modal besar.
Dengan adanya hal tersebut, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Bengkulu bersama Warta Ekonomi Academy atau WE Academy menyelenggarakan workshop yang bertema "Digital Marketing: Tren Pemasaran Era 4.0" di Kantor PLN UPDK Bengkulu, pada 27-28 November 2019. Hadir langsung Sutan Banuara sebagai pengisi materi dalam workshop tersebut.
Diketahui, PLN yang merupakan bagian dari BUMN menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk keperluan pembinaan usaha kecil dan koperasi serta pembinaan masyarakat sekitar. Hal tersebut sebagaimana telah tertuang dalam Peraturan Menteri pada Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, khususnya Pasal 88. Program Kemitraan BUMN dengan usaha kecil adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.
"Karena eranya sudah digital, mereka tentunya harus menggunakan digital platform sehingga mereka bisa melakukan marketing dengan digital di seluruh elemen marketing. Baik itu produknya, distribusinya, dan yang paling utama adalah media promosinya dengan menggunakan media-media yang ada," jelas Sutan Banuara kepada Warta Ekonomi.
Dirinya melanjutkan, banyak pilihan dalam memasarkan sebuah produk dalam era digital seperti sekarang ini. Beberapa contohnya seperti mempromosikan sebuah produk di portal media massa hingga promosi menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
Pemasaran dalam sebuah produk harus mampu membujuk, merayu, memengaruhi, hingga membuat orang yang melihatnya cenderung tertarik dengan apa yang ada di dalamnya. Maka dari itu, dalam digital marketing harus memiliki konten bagus yang benar-benar mampu menarik minat.
"Kalau konten bagus, itu bisa jadi viral. Namun, bagaimana menciptakan sesuatu yang muncul itu tidak mudah, harus ada sesuatu yang mampu menarik netizen untuk memviralkan. Kekuatan itu ada di konten. Nah, itu yang harus dipahami oleh mereka, apa yang bisa menarik. Apakah produknya, harganya, atau manfaat yang bisa disampaikan oleh para pelaku UMKM ke pasarnya," lanjutnya.
Melihat potensi yang sangat besar tersebut, Sutan juga menyarankan pentingnya penggunaan mobile aplication dalam digital marketing. Dengan menggunakan alat mobile aplication, para mitra binaan mampu memasarkan produk dengan baik dan mempermudah pengelolaan bisnisnya.
"Karena dengan platform, performance bisa termonitor dari mobile aplication dan juga dapat memantau kendala-kendala seperti distribusi serta kendala dalam informasi yang akurat. Itu semua bisa diselesaikan dalam mobile aplication," paparnya.
Sutan berharap, dengan adanya workshop ini para peserta mampu membina para mitra dengan tepat dan mengawasi dengan akurat dengan mobile aplication sehingga punya Big Data yang bisa dianalisis dan dikelola.
"Diharapkan, tingkat kesuksesan para pelaku UMKM bisa meningkat. Dengan begitu, dana CSR PLN ini bisa lebih efektif. Karenanya, sekarang ini para pelaku usaha lebih sustainable dan bisnisnya bisa berlanjut. Jangan sampai UMKM tidak berkembang dan duitnya habis," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum