Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan Iran membunuh ribuan orang selama proses demonstrasi, Selasa (2/12). Dia pun mendesak dunia untuk lebih memperhatikan perkembangan protes yang terjadi di negara tersebut.
"Iran membunuh mungkin ribuan dan ribuan orang saat ini ketika kita berbicara. Itu sebabnya mereka memutus internet sehingga orang tidak dapat melihat apa yang sedang terjadi," kata Trump saat kunjungan ke London untuk KTT NATO.
Baca Juga: Ribuan Pendukung Pro-Pemerintah Iran Turun ke Jalan
Protes terjadi di Iran pada pertengahan November karena kenaikan harga bahan bakar hingga 50 persen. Setelah itu, demonstrasi berubah menjadi tuntutan politik yang mendesak para pemimpin negara untuk mundur hingga bentrokan pecah dan menelan korban jiwa.
"Bukan hanya angka kecil yang buruk, angka besar yang benar-benar buruk, dan angka yang sangat besar. Itu adalah hal yang mengerikan dan dunia harus melihat," ujar Trump.
Sebelum ini, Amnesty International melaporkan sebanyak 208 orang tewas dalam protes dan tindakan keras dalam demonstrasi di Iran. "Kami telah melihat lebih dari 200 orang terbunuh dalam waktu yang sangat cepat dalam waktu kurang dari sepekan," kata peneliti di Amnesty International Mansoureh Mills.
Atas laporan itu, pejabat Iran membantah dengan menyatakan jumlah tersebut kebohongan meskipun tidak ada bukti yang diajukan. "Nama-nama yang mereka berikan juga kebohongan," kata juru bicara pengadilan Iran Gholamhossein Esmaili.
Tapi, Teheran melalui televisi pemerintah Iran mengakui pasukan keamanan menembak dan membunuh demonstran. Meski begitu, mereka mengaku tembakan diberikan untuk melawan perusuh yang menyerang pusat-pusat militer dengan senjata api dan pisau.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: