Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gila, Suhu Udara di Bawah Nol Bikin Migran Bosnia Bisa Mati di Tempat, Pemerintahnya Cuma Bisa...

Gila, Suhu Udara di Bawah Nol Bikin Migran Bosnia Bisa Mati di Tempat, Pemerintahnya Cuma Bisa... Kredit Foto: Reuters

Menteri Keamanan Bosnia Dragan Mektic, mengatakan para migran akan dipindahkan ke lokasi dekat ibu kota Sarajevo pada bulan depan.

Sampai saat itu, kepala Palang Merah dari kota terdekat Bihac Selam Midzic mengatakan, para migran harus menanggung dingin yang membeku dan banyak yang akan jatuh sakit. Palang Merah adalah satu-satunya organisasi yang menyediakan makanan dan obat-obatan untuk para migran.

"Manusia adalah manusia, bukan binatang," kata Mauloddin (24) seorang warga Afghanistan yang berangkat ke Eropa 3,5 tahun yang lalu.

"Anda lihat, ... cuaca sangat dingin, tidak bisa tidur, tidak ada makanan," imbuhnya.

Baca Juga: Uni Eropa Akui Trump Adalah Masalah Utama buat...

Mauloddin adalah satu di antara sekitar 600 migran dari Timur Tengah dan Asia yang terjebak di kamp di Vucjak. Beberapa dari migran tersebut tidak memiliki pakaian hangat dan dibungkus selimut, beberapa bahkan harus menembus salju dan lumpur dengan sandal jepit untuk mengumpulkan kayu bakar.

Mengomentari masalah mereka, Rezwanullay Niazy, seorang warga Afghanistan berusia 24 tahun, mengatakan pengalaman buruk yang mereka dapatkan ketika pergi ke wilayah tersebut.

"Kami menghabiskan semua uang kami. Kami mendekati Eropa, dan sekarang mereka menutup perbatasan Kroasia dan Slovenia. Ketika kami pergi ke sana, mereka menyerang kami, mereka memukul kami,” jelas dia.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh polisi Kroasia menggunakan kekerasan untuk mendorong para migran kembali ke perbatasan Bosnia, sebuah tuduhan yang dibantah oleh otoritas Kroasia.

"Mereka (orang Eropa) benar-benar tidak ingin pengungsi datang ke negara mereka," kata Niazy.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: