Trump Bicara Soal Deal Dagang dengan China, Taktik Licik yang Bikin Kecewa Berat!
Presiden AS, Donald Trump, akhirnya buka suara mengenai status kesepakatan dagang antara AS dan China. Sayangnya, publik harus menelan kecewa karena Trump menyampaikan bahwa kemungkinan besar tak akan kesepakatan dengan China sampai dengan pemilu AS selesai pada November 2020 mendatang.
Melansir dari Reuters, Trump mengaku tak bisa memberi batas waktu perihal kepastian kapan kesepakatan akan diteken. Hal itu sontak mematahkan harapan global bahwa kedua negara adidaya itu dapat segera mencapai kesepakatan dan menyudahi perang dagang yang telah mengguncang perekonomian global.
Baca Juga: Gawat! Balasan ke AS Sudah Dieksekusi, China: Mereka Harus Membayar Harganya!
"Saya tidak punya batas waktu. Dalam beberapa hal, saya menyukai gagasan menunggu sampai pemilihan (presiden AS) untuk bersepakat dengan China. Tetapi, mereka ingin membuat kesepakatan sekarang dan kita akan melihat apakah kesepakatan itu benar atau tidak," tegas Trump dikutip dari Reuter, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Di sisi lain, pihak China mengatakan bahwa pihaknya telah mencapai kemajuan negosiasi dengan para negosiator AS. Namun, negosiasi tersebut masih tersendat oleh tuntutan penghapusan tarif AS sebagai konsekuensi atas upaya China untuk membeli lebih banyak lagi produk pertanian AS.
Baca Juga: Pemerintah Trump Mau Kembali Persulit Huawei, Diplomasi Amerika-China Kena Batunya!
"Pihak China harus memiliki persyaratan seperti itu karena pihak China telah menjanjikan lebih banyak pembelian produk pertanian AS. Dalam beberapa hal, ini merupakan transaksi," ujar salah seorang sumber dari China yang enggan disebutkan identitasnya.
Sebagaimana diketahui, tuntutan tersebut akan sulit mendapat kesepakatan dari AS. Paling tidak, AS menilai pihaknya harus mendapat tawaran yang lebih besar jika penghapusan tarif diberlakukan.
Kendati begitu, kegigihan China untuk terus berjuang meminta penghapusan tarif tidak terlepas dari optimisme China bahwa Trump membutuhkan kesepakatan dagang dalam waktu dekat sebagai modal untuk memenangkan pemilu presiden AS.
"Pemerintah Cina percaya bahwa Presiden Trump sangat membutuhkan kesepakatan sebelum akhir tahun ini, ketika pertarungan untuk pemilihan presiden akan benar-benar memanas. Komentar terakhir Trump adalah taktik untuk mendapatkan kembali keunggulan dalam negosiasi ini," jelas kepala strategi di Principal Global Investors, Seema Shah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: