China memperingatkan bahwa RUU DPR Amerika Serikat (AS) mengenai minoritas Muslim Uighur akan berdampak pada kerja sama bilateral. Hal ini menimbulkan keraguan lebih lanjut pada kesepakatan jangka pendek untuk mengakhiri perang dagang antara Beijing dan Washington.
"Apakah Anda pikir jika Amerika mengambil tindakan untuk melukai kepentingan China, kami tidak akan mengambil tindakan apa pun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying kepada wartawan ketika ditanya apakah RUU Uighur akan mempengaruhi negosiasi perdagangan.
Baca Juga: Teken RUU HAM & Demokrasi Hong Kong, Trump Malah Dicap Si Pemutar Balik Kebenaran oleh...
"Saya pikir, kata-kata dan perbuatan salah harus membayar harganya," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (4/12/2019).
Hua mengatakan, China tidak akan menetapkan batas waktu atau tenggat waktu untuk kesepakatan perdagangan dan akan mengambil tindakan "tegas" untuk mempertahankan kepentingannya jika proteksionisme dan perudungan Washington atas perdagangan terus berlanjut. Dia tidak merinci apa langkah-langkahnya.
Sebelumnya diwartakan, DPR AS menyetujui RUU yang mengharuskan pemerintahan Presiden Donald Trump memperkeras respons pada represi China terhadap minoritas Muslim.
RUU Uighur 2019 itu menjadi versi terkeras yang membuat marah China saat disahkan Senat pada September. RUU itu mendesak Donald Trump menerapkan sanksi untuk pertama kali pada anggota politbiro China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti