Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menutup Tahun 2019, Radana Terbitkan Saham Baru Senilai Rp580,07 Miliar

Menutup Tahun 2019, Radana Terbitkan Saham Baru Senilai Rp580,07 Miliar Kredit Foto: Agus Aryanto

Hasilnya gemilang. Pada Q3 2019, perusahaan  telah berhasil menurunkan pengeluaran biaya hingga 49%. Tak hanya itu, perusahaan juga berhasil menurunkan Aset Produk Bermasalah dan menjaga Rasio Non Performing Financing (NPF) Nett di bawah 5%.

Capaian tahun 2019 berkat beberapa strategi yang dilakukan, antara lain, perbaikan bisnis dengan memperkuat akses penjualan direct sales dan memperkuat pembiayaan produktif di segmen korporasi. Perbaikan proses operasional dengan membangun ekosistem digital untuk proses akuisi pembiayaan guna meningkatkan kualitas pembiayaan, efisiensi, dan layanan, perbaikan proses dan sistem penagihan, dan mengembangkan sistem yang mendukung penerapan standar akuntansi baru PSAK 71.

Baca Juga: Setelah Lippo Lepas 70% Saham, Gimana Strategi Bisnis Ovo Tahun Depan? Masih Ada Promo Enggak Ya?

Tidak hanya itu, perusahaan juga fokus pada peningkatan produktivitas organisasi dengan cara penataan kembali beberapa fungsi di organisasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, mengoptimalkan fungsi Project Management untuk percepatan proses perbaikan secara menyeluruh di Perseroan, dan meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan sertifikasi.

Berbekal permodalan yang kembali diperkuat dan berbagai pencapaian operasional pada 2019, Radana menatap tahun 2020 dengan penuh optimisme. Berbekal modal yang kuat dan kepercayaan yang solid dari pemegang saham, baik lama maupun baru, perseroan siap menjalankan berbagai rencana bisnis terbaik perusahaan untuk menangkap peluang terbaru di industri multifinance Indonesia di tahun 2020.

Adapun sejumlah strategi bisnis yang akan ditempuh perusahaan di tahun 2020 adalah di antaranya sebagai berikut. Pertama, Radana Finance akan berfokus pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM ) dengan penawaran produk dan persetujuan kredit yang kompetitif. Kedua, melakukan pengelolaan organisasi yang ramping dan efektif. Selanjutnya, membangun pendanaan yang kuat untuk mendukung aktivitas bisnis.

"Kami  juga akan fokus menggarap sektor pembiayaan syariah, di antaranya pembiayaan Umrah dan Haji yang ke depan makin besar potensinya," tutup Evy. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: