Korea Utara (Korut) memperingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa pihaknya akan menganggap setiap diskusi tentang situasi hak asasi manusia negara itu sebagai provokasi serius dan Pyongyang akan merespons dengan kuat.
Duta Besar Korut untuk PBB, Kim Song, menyampaikan peringatan itu dalam sepucuk surat.
Para diplomat mengatakan beberapa anggota dewan yang beranggotakan 15 negara itu merencanakan untuk meminta pertemuan bulan ini mengenai pelanggaran hak asasi manusia di Korut. Untuk diketahui, AS adalah presiden Dewan Keamanan untuk bulan Desember.
Baca Juga: Ada Pesawat Mata-mata AS Intai Langit Korea, Rupanya Korut...
"Setiap pertemuan tentang hak asasi manusia akan menjadi tindakan menipu dan berpihak pada kebijakan AS yang bermusuhan, yang akan mengarah pada melemahkan daripada membantu mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea dan penyelesaian masalah nuklir," tulis Kim Song dalam suratnya seperti dinukil dari Reuters, Kamis (5/12/2019).
Dibutuhkan minimal dukungan dari sembilan anggota DK PBB untuk mendukung permintaan pertemuan guna menggagalkan segala upaya untuk memblokirnya. Antara 2014 dan 2017, China gagal menghentikan diskusi tahunan.
Tahun lalu AS menarik permintaan tersebut karena tidak memiliki cukup dukungan. Mereka bisa mencoba lagi pada bulan Januari ketika lima anggota baru masuk DK PBB, tetapi mereka tidak melakukannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto