Adapun volume transaksi kontrak berjangka pada Januari–Agustus 2019 tercatat sebesar 7.043.116 lot. Jumlah itu diperkirakan terus meningkat seiring masifnya upaya sosialisasi dan edukasi terkait pilihan investasi PBK.
Untuk melihat lebih jauh potensi PBK dan sebagai upaya mengedukasi masyarakat, PT Mentari Mulia Berjangka, pialang resmi di perdagangan berjangka derivatif, menyelenggarakan Indonesia Derivative Reach International Market Summit 2019, Kamis (5/12/2019).
Forum internasional ini menghadirkan pembicara bertaraf global di bidang bursa berjangka, antara lain Lawrence Kook, Direktur Cambodia Derivative Exchange; Du Liqun, Deputi Direktur China Credit Research Center; dan Sou Socheat, Presiden Direktur Securities and Exchange Commission of Cambodia.
Diskusi Panel membahas potensi pasar berjangka atau derivatif dengan beragam produknya pada 2020. Tidak hanya di Indonesia, potensi PBK di sejumlah negara Asia Tenggara pun terbuka. Apalagi, BBJ terus memperluas kerja sama dengan beberapa bursa berjangka luar negeri. Harapannya, investor asing akan semakin banyak masuk ke perdagangan berjangka dalam negeri.
Kendati demikian, tidak hanya untuk memperdagangkan kontrak berjangka dari bursa luar ke dalam negeri, tetapi kerja sama ini juga berpotensi membuat kontrak komoditas dalam negeri dapat diperdagangkan juga di luar negeri, khususnya di Asia Tenggara.
Jika akhirnya minat investor asing membuat perdagangan bursa berjangka menjadi ramai, maka Indonesia semakin cepat mencapai mimpi untuk menjadi acuan harga komoditas dunia. Seperti diketahui, Indonesia merupakan produsen dan eksportir terbesar di dunia untuk beberapa komoditas, seperti kelapa sawit, karet, nikel, dan timah sehingga potensi untuk jadi harga acuan komoditas sangat besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti