Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Nabati Utama Dunia Masih Turun, Mengapa?

Harga Minyak Nabati Utama Dunia Masih Turun, Mengapa? Kredit Foto: ANJ
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak sawit di Bursa Berjangka Malaysia tercatat menurun lebih dari 2 persen pada Kamis (21/7/2022). Padahal dalam sesi sebelumnya harga minyak sawit terus mengalami penguatan. Penurunan harga ini turut didorong akibat harga minyak kedelai yang lebih rendah dengan prediksi pasokan melimpah.

Kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 88 per ton, atau terjadi penurunan sekitar 2,24 persen, menjadi RM 3.847 per ton (US$863,52) per ton pada awal perdagangan.

Baca Juga: Cegah Volatilitas Harga, Pasokan Minyak Nabati Global Harus Berkesinambungan

Melansir Reuters pada Jum’at (22/7), surveyor kargo mencatat ekspor dari Malaysia selama periode 1-20 Juli tercatat menurun antara 2 - 9,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Permintaan minyak sawit Malaysia diperkirakan akan tetap melemah, kendati harganya lebih menarik dibandingkan dari Indonesia yang telah menghapus sementara pungutan ekspor untuk semua produk minyak sawit hingga 31 Agustus 2022. 

Kontrak Soyoil teraktif Dalian DBYcv1 turun 1,7 persen, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 menurun 1,9 persen. Harga kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun sekitar 0,7 persen.

Baca Juga: "Habib Rizieq Mau Menemui dan Akan Bicara dari Hati ke Hati dengan Jokowi"

Perlu diingat bahwa harga minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar dari perdagangan minyak nabati global. Analis Teknis Reuters, Wang Tao membatalkan prediksi peningkatan harga yang sebelumnya menjadi RM 4.246 per ton. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: